Sabtu, 20 Februari 2021

OBROLAN AWKWARD BERSAMA DEDEK FUREYA! – Ulasan Birthday 2-Shot Freya Jayawardana

Sejenak rehat dari keributan beranda media sosial tentang restrukturisasi, konsep baru, dan segala perubahan dari grup idola kesayangan kita semua. Sesuai perjanjian saya bahwa #KembaliNgidol akan kembali kepada hakikat aslinya, yakni pembahasan-pembahasan ringan. Kali ini penulis ingin menuliskan pengalaman mengikuti birthday 2-shot online yang ditawarkan sebagai salah satu alternatif menggantikan birthday 2-shot yang tidak bisa dilaksanakan secara offline.

Pada artikel ini, penulis memilih untuk mengikuti Birthday 2-shot Freya karena satu hal, tanggal ulang tahun Freya adalah yang paling mendekati tanggal lahir penulis. Sangat subyektif. Namun, penulis menganggap bahwa semua member yang melaksanakan 2-shot online sama saja. Sehingga, birthday 2-shot Freya diambil sebagai sampel dan mungkin bisa bermanfaat untuk pembaca yang masih ragu mencoba birthday 2-shot.

Pembelian Birthday 2-shot sendiri dilakukan melalui website jkt48.com dan menggunakan JKT48 Points seharga Rp100.000. Apakah ini mahal? Jawaban yang tidak bisa dijawab secara obyektif. Namun menurut penulis ini masih masuk akal, apalagi jika kita juga diberi kesempatan untuk mengobrol selama 50 detik sebelum pengambilan gambar. Kurang lebihnya sama dengan harga 1 tiket video call. Sekarang waktunya penulis bercerita mengenai pengalaman mengikuti 2-shot online Freya di tanggal 15 Februari 2021 lalu. Freya adalah member kedua yang penulis temui dalam sesi video call/2-shot setelah Shani Indira pada video call Desember silam.

Pengumuman mengenai birthday 2-shot Freya diumumkan pada 10 Februari 2021 dengan 2 sesi. Dengan dana terbatas, penulis memilih untuk birthday 2-shot karena ingin mencoba. Saat itu penulis salah mengambil sesi birthday 2-shot karena sesi 1 (pukul 16.30-17.30) bertabrakan dengan jadwal perkuliahan. Sehingga terpaksa harus membagi dua layar dan sedikit mengakali meet kuliah agar tidak terlihat gesrek tiba-tiba.

Penulis masuk ke room sejak pukul 16.20, namun baru di-accept hampir di 16.40. Pelaksanaan waktu yang molor ini menjadi sorotan tersendiri bagi penulis. Bagi sebagian orang mungkin tidak menjadi masalah, namun sangat mengesalkan untuk penulis yang tidak terlalu suka acara yang molor. Setelah semua masuk, kemudian admin memulai instruksi template sebagaimana dengan video call. Setelah penjelasan dan pemberitahuan nomor urut, partisipan dibawa menuju waiting room. Seperti biasa, pada kesempatan kali ini penulis bertemu suasana yang cukup hening tanpa banyak obrolan yang terjadi. Penulis sendiri lebih fokus memperhatikan kelas perkuliahan. Mendapat nomor urut tiga membuat penulis sedikit was-was.

Beberapa waktu menunggu, admin kemudian memindahkan ke breakout room video call. Freya dengan mengenakan seifuku "Gomen ne, Summer" terlihat manis sore itu. Mendengarkan instruksi admin, kemudian dimulailah obrolan itu. Tidak ada 50 detik dalam hitungan penulis, admin langsung mengambil aba-aba untuk mengambil foto. Memang belum 50 detik, tapi penulis tidak akan komplain karena posisi penulis dan si Freya sudah benar-benar awkward. Salut kepada admin yang peka menyelamatkan obrolan kaku ini, hehehe.

Foto 2-shot dikirimkan setelah 4 hari melalui e-mail yang tertera di akun keanggotaan. 2-shot di hari Senin dan masuk ke surel pada Jumat siang. Secara durasi waktu yang berselang 4 hari tidak terlalu masalah, Secara hasil sesuai ekspektasi, tidak terlalu mengecewakan.

Pada artikel tentang Ngidol di Era Pandemi sebelumnya, penulis menyampaikan beberapa hal mengenai 2-shot online jika melihat dari beberapa ulasan orang-orang yang pernah mengikuti 2-shot online ini sebelumnya. Terkait konsep foto yang terkesan template sehingga berpeluang untuk diakali, meskipun juga message member juga menjadi barang eksklusif yang tidak mungkin dipalsukan. Mungkin konsep message yang ditulis langsung member bisa menjadi label keotentikan resmi terhadap foto 2-shot ini.

Secara umum, inovasi ini sudah cukup baik menurut penulis. Ke depannya mungkin perlu ditingkatkan seperti ketepatan waktu pelaksanaan, durasi pengiriman foto, dan lain-lain. Bisa saja keluhan dari setiap orang berbeda-beda. Semoga membantu kalian yangs sedang membutuhkan pandangan buat 2-shot bersama 26 member di "Thank You for the Memories" awal bulan Maret.

Senin, 08 Februari 2021

Cara Ceroboh dalam Berbisnis? - Opini dan Saran untuk JKT48 Setelah Restrukturisasi

Sumber : RCTI+ (Event Sol/Luna, 19 Desember 2020)

JKT48 telah mengumumkan restrukturisasi grup pada 10 November 2020 silam, di mana manajemen akan melakukan pemangkasan jumlah staf dan member. JKT48 Operation Team (JOT), manajemen JKT48 melakukan restrukturisasi ini secara bertahap. Dimulai dari pengumuman pembatalan debut generasi 10 pada 4 Desember, dan berlanjut 11 Januari 2021 tentang member terdampak restrukturisasi yang berjumlah 26 orang.

Kondisi keuangan yang memburuk sebagai dampak pandemi yang menghambat kegiatan-kegiatan JKT48, sehingga stakeholder terkait sempat hendak membubarkan grup. “Kami merasa tujuan dibentuknya JKT48 tidak dapat diberikan secara maksimal. Faktanya, secara bisnis, grup ini mengalami kerugian yang menyakitkan. Di posisi yang sulit untuk beroperasi,” ucap Melody Nurramdhani, GM Teater JKT48, dalam rilis yang diunggah di YouTube resmi JKT48 pada 10 November silam.

Setelah pengumuman 10 November 2020 yang berbarengan dengan tagar #KamiBersamaJKT48, berlanjut dengan batalnya debut generasi 10 pada 4 Desember 2020, dan 11 Januari 2021 diumumkannya member terdampak restrukturisasi via website. 2 Februari lalu, pengumuman mendadak mengenai struktur dan konsep baru JKT48 telah disampaikan oleh juru bicara yang sama. Lalu, bagaimana penulis menilai semua yang telah terjadi sekarang setelah mengamati dan membaca berbagai pendapat yang berseliweran di linimasa?

Penulis akan membagi pembahasan opini penulis berdasarkan tanggal pengumuman (11 Januari dan 2 Februari) dan opini yang akan menyinggung banyak hal. Daripada semua isi pikiran tentang restrukturisasi bikin overthinking, lebih baik semuanya dituliskan dan ini akan jadi tulisan yang cukup panjang. Bisa jadi ini adalah awal dan akhir penulis menyuarakan hal serius semacam ini di segmen yang "suka-suka"

Opini Tentang Pengumuman 11 Januari

a. Asumsi : Apa Dasar JOT "Memecat" Member Terdampak?

Sebelumnya, penulis pernah menyinggung di artikel tentang restrukturisasi tentang analisis singkat mengenai kemungkinan alasan member di-graduate-kan. Jika menilik sekilas, ada dua kemungkinan member graduate yakni penawaran graduate dan “dipaksa” graduate.

Pertama, penawaran untuk graduate. Beberapa member yang berniat untuk lulus dari dirinya sendiri. Semisal, Fidly yang mengatakan bahwa dia ingin melanjutkan karirnya di bidang e-sports dan Diani yang mengatakan ingin melanjutkan cita-citanya sebagai pramugari. Kemudian cara kedua, graduate “paksa”. Hal tersebut bisa tercermin dari tweet beberapa member yang menyiratkan perasaan terkejut dari mereka setelah pemberitahuan.

Namun, seiring berjalannya waktu beberapa member juga mulai “bersuara” terkait pengumuman 11 Januari tersebut. Penulis lupa persisnya di mana membaca dan mendengar mengenai kasus ini, di mana muncul anggapan bahwa member yang mengatakan sudah lama mendiskusikan dengan manajemen sebenarnya hanya “mencari alasan” saja. Karena penulis tidak menemukan pembahasan yang dimaksud, maka penulis tidak terlalu berani mengeluarkan pendapat. Apakah ada sesuatu yang disembunyikan?

Terlepas dari itu, ada asumsi logis yang penulis temukan di Twitter mengenai perkiraan variabel-variabel yang menjadi pertimbangan JOT untuk “meluluskan” member yang terdampak restrukturisasi.

  1. Member yang terdampak restrukturisasi sebagian besar bukan merupakan senbatsu/undergirls. Sousenkyo bisa dijadikan variabel untuk mengukur kekuatan fanbase, yang jelas akan memengaruhi hasil Sousenkyo yang berdampak secara ekonomi bagi manajemen. Meskipun begitu, masih menjadi tanda tanya mengapa sekelas top Sousenkyo seperti Amel dan Aya bisa terdampak. Bisa jadi mereka memiliki faktor-faktor lain yang tidak diutarakan kepada fans, selain alasan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
  2. Performa member secara bisnis. Ini tidak terkait tentang bagaimana performa di show, namun lebih terkait dengan bisnis. Apakah bisa memberikan income yang besar untuk manajemen? Bisa melalui penjualan Video Call, saweran Showroom, kemampuan menarik penonton ke Teater, dll.
  3. Penyesuaian konsep. Seperti yang telah diutarakan oleh GM Teater JKT48 bahwa JKT48 akan membuat konsep baru, sehingga mungkin akan dilakukan penyesuaian di mana member yang dianggap tidak sesuai dengan konsep baru yang akan dibangun akan diluluskan. Ini berlaku untuk beberapa member seperti Yori dan Afiqah yang dianggap “masa depan JKT48.”

Meskipun begitu, ada hal yang menurut penulis mengganjal, mengenai pernyataan Melody yang dikutip JawaPos (12/1) mengenai bagaimana manajemen memilih member yang terdampak restrukturisasi. Salah satu alasan yang dimunculkan adalah kecocokan dengan konsep JKT48 yang akan berubah ke depannya. Pemilihan kata-kata ini cenderung seperti tidak menghargai mereka yang terdampak karena adanya pembandingan antar-member.

Ada pandangan jauh dari beberapa komentar yang mengatakan bahwa pemilihan kalimat ini juga bisa dijadikan kode bahwa akan ada pembaruan total dengan meluluskan seluruh anggota lama dan menggantinya dengan image baru. Penulis tidak akan membahas mengenai isi kolom komentar yang terlihat seolah realistis dengan bukti-bukti yang mereka tawarkan, mungkin biar menjadi opsi alternatif dan akan terbukti nanti.

b. Opini : Mengapa Member Tidak Dihiatuskan Saja?

Ada beberapa suara yang berpendapat bahwa mungkin member dihiatuskan saja. Namun, penulis memiliki pendapat bahwa menghiatuskan member sama saja dengan menggantungkan harapan kepada member. Memang dari sisi manajemen dan fans akan diuntungkan, namun tidak dari sisi member. Mungkin saja ada member yang menggantungkan ekonominya dari hasil gaji di JKT48, dan itu juga berisiko mengingat sebagian dari mereka sudah tidak dibantu secara finansial dari keluarganya. Kalaupun mereka mencoba mencari pemasukan dengan cara lain, tentu saja akan bertabrakan dengan kontrak mereka di JKT48. Mungkin saja, namun penulis juga tidak terlalu paham mengenai skema kontrak kerja profesional.

Penulis berpendapat bahwa “pemecatan” bisa menjadi opsi, namun bukan yang terbaik. Bagaimana jika manajemen melakukan jalan tengah dengan memberi member ruang untuk dapat menerima pemasukan dengan cara lain semisal endorsment atau pekerjaan lain? Namun penulis rasa ide ini terlambat, saran yang bisa diberikan adalah agar JOT memberikan privilage kepada member terdampak untuk dapat kembali jika kondisi berangsur normal sebagaimana yang diberikan kepada member generasi 10 yang batal debut. Terlepas dari apakah member akan kembali atau tidak, itu adalah hak mereka masing-masing namun setidaknya pihak manajemen telah memberikan “keistimewaan” ketika mereka ingin kembali.

Opini Tentang Pengumuman 2 Februari

a. Prediksi yang Terjadi dan Isu Peniadaan Kapten

Sebagaimana yang penulis singgung di breaking news 2 Februari lalu, penulis sudah menduga jika akan ada pembubaran tim dan dijadikan satu tim secara utuh. Sebenarnya ini adalah analisis paling kuat menurut penulis selain pemerataan anggota tim hingga masing-masing berjumlah 11 anggota, atau pembubaran kembali team T yang de javu ke tahun 2019 silam.

Yang belum disinggung di artikel tersebut adalah soal peniadaan kapten. Menurut penulis pada bagian ini masih belum jelas, apakah yang dimaksud peniadaan kapten adalah sebatas kapten per team atau termasuk kapten JKT48. Jika benar-benar peniadaan kapten ini termasuk kapten JKT48, ini sudah masuk sebagai keputusan fatal.

Di masa sulit, peran pemimpin sangat penting sebagai orang yang mendorong semangat dalam sebuah kelompok. Kapten yang diambil dari member bisa mendorong moral member lain untuk tetap “survive” di tengah kondisi yang benar-benar tidak nyaman saat ini. Jika sampai kepemimpinan kapten di JKT48 ditiadakan seluruhnya maka bisa menjadi sebuah blunder lagi, terlepas dari nasib Gaby yang “di-PHP” oleh manajemen.

b. Fatamorgana Konsep Baru ala Manajemen JKT48

Berikutnya mengenai konsep baru JKT48. Mengutip dari Jawa Pos (12/1), Melody menyampaikan bahwa akan ada perubahan struktur secara mendasar, kami akan banyak berfokus kepada pembangunan kembali dari awal secara fundamental sekaligus memikirkan program kerja yang baru dan fresh. Banyak orang menduga-duga mengenai konsep baru JKT48 yang akan dibuat dengan tetap meneruskan tagline ONE yang sudah diumumkan sebelumnya.

Namun, seperti dugaan penulis, berekspektasi tinggi kepada JOT adalah sebuah kesalahan. Penyatuan tim serta kembalinya setlist lama ini seolah membuang ekspektasi konsep fresh yang dijanjikan oleh manajemen. Apakah konsep baru ini juga bisa dilihat dari single baru yang akan dirilis? Jika menilik dari pernyataan Melody pada wawancara dengan Jawa Pos (4/2), untuk karya bagi khalayak umum, manajemen sudah menyiapkan single baru dengan warna yang berbeda. Sehingga bisa jadi pemilihan single Darashinai Aishikata adalah pembaruan konsep yang dimaksud oleh JOT. Latar belakang pemilihan single ini mungkin akan dijelaskan ketika peluncurannya 16 Maret nanti.

c. Setlist Baru Seumur Jagung dan Recycling Setlist Lama

Dalam penjelasan Melody kepada Jawa Pos (4/2) terkait dengan dihapuskannya setlist Ramune no Nomikata, ia menyampaikan bahwa setlist Ramune no Nomikata milik team KIII. Sehingga warna tim masih sangat kental di setlist tersebut. Dengan konsep JKT48 yang baru, kami ingin memulai semuanya dari awal tanpa sekat dan warna tim tertentu.

Namun jika berbicara sekat tim, masing-masing setlist lama yang dipilih juga berisiko memunculkan sekat tim karena masing-masing setlist juga identik dengan tim yang ada sebelumnya. Semisal Renai Kinshi Jourei yang identik dengan tim J, Seishun Girls dengan KIII, dan Seifuku no Me yang identik sebagai setlist team T. Jika menginginkan konsep baru tanpa sekat tim, seharusnya JOT bisa menggunakan setlist baru. Beberapa penggemar berpendapat bahwa setlist “RESET” milik AKB48 bisa dimunculkan sebagai penggambaran JKT48 yang “di-reset”.

Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi pembandingan antara satu member dengan member lain/eks-member yang identik dengan setlist tersebut jika tetap menampilkan setlist yang sudah ada, baik setlist secara umum ataupun unit song yang dibawakan. Penulis masih belum paham mengenai tantangan baru apa yang akan dihadapi oleh JKT48 dengan konsep barunya.

Mengutip dari Jawa Pos (4/2), ketika ditanya mengenai keputusan recycling setlist lama sebagai langkah aman, Melody menampik hal tersebut dan mengatakan bahwa setlist akan dibawakan dengan rasa yang berbeda dan berharap agar penonton dapat menikmati setlist tersebut dengan perasaan yang berbeda. Bagaimana caranya menikmati setlist lama dengan perasaan yang berbeda?

Hal yang penulis amati mengenai pemilihan setlist lama adalah kemungkinan dari manajemen yang ingin memulangkan fans lama. Pandangan penulis sendiri sudah cukup sulit jika berbicara mengenai strategi menarik fans lama. Fans yang memutuskan untuk pensi tentu punya alasan yang tidak terbatas pada kebosanan atau hal-hal yang berkaitan dengan konsep yang diterapkan, namun juga karena alasan pribadi yang ada di luar kontrol manajemen. Lalu, dasar JOT memilih recycle setlist lama seperti apa sesungguhnya?

Bagi sebagian penggemar, terkhusus yang baru datang di era pandemi, kehilangan setlist Ramune no Nomikata dan Fly! Team T adalah sebuah hal yang menyesakkan dada. Terlebih, banyak sekali fans yang memuji setlist yang diperjuangkan sangat susah oleh tim KIII. Dimulai dari konser KIII di Februari 2020, latihan di tengah pelaksanaan PSBB, hingga drama menjelang shonichi setlist. Begitu juga dengan Fly! Team T yang hadir memberi harapan di tengah kondisi pandemi yang masih belum mereda.

Penulis yakin akan ada yang merasa kehilangan, namun bagaimanapun juga begitulah keputusan manajemen. Pandangan penulis masih sama dengan sebelumnya, sepakat dengan keputusan “memensiunkan” setlist namun menyayangkan keputusan JOT berupa recycling setlist lama yang dianggap masih identik dengan tim juga. Mengenai Seifuku no Me yang sering dikambinghitamkan fans sebagai salah satu penyebab cedera beberapa member, sepertinya live Showroom Celine (3/2) sudah mengklarifikasi bersih. Salut untuk Celine yang berani “pasang badan” menjawab desas-desus warga fandom JKT48 tentang SnM selama ini.

Selain itu, dalam melakukan performance setlist secara bergantian, maka cukup berisiko pada member yang kelelahan. Penulis tidak tahu soal bagaimana perlakuan JOT dan kemampuan fisik member, namun dengan kesibukan yang lebih padat ini member dituntut untuk bekerja lebih keras dan berisiko kelelahan. Dari stamina yang menurun tersebut, bukankah risiko cedera juga malah meninggi? Ini hanya pandangan subyektif semata, dan jika salah mohon dikoreksi.

Opini Kepada Stakeholder (Manajemen dan Fans)

a. Manajemen Risiko

Sebagai entitas bisnis, tentunya dalam manajemen krisis, masalah restrukturisasi seharusnya berada di level manajemen dan stakeholder pengambil keputusan. Aset utama, dalam hal ini adalah para member, seharusnya perlu dijaga karena sumber income dalam bisnis idol group.

Evaluasi dan restrukturisasi seharusnya dilakukan pertama kali kepada program kerja dan beban manajemen, entah dengan rotasi atau pengubahan SOP. Masih menjadi tanda tanya juga bagaimana member seolah menjadi beban perusahaan, apalagi jika menilik beberapa teriakan fans yang kecewa dengan terdampaknya beberapa member yang dianggap bisa menjadi masa depan JKT48. Selain itu, alih-alih menanyakan pendapat fans sebagai stakeholder, itupun kalau dianggap, JOT malah membangun struktur baru yang cenderung lebih membebani member agar bekerja lebih keras.

Yang masih menjadi tanda tanya dari penulis adalah, apakah perusahaan sebesar JKT48 dan agensinya, Dentsu, tidak memiliki sumber daya yang mampu mengelola risiko manajemen yang baik?

Sebelum itu, pengertian dari risk management atau manajemen risiko (yang selanjutnya disebut MR) adalah langkah identifikasi, evaluasi, dan prioritas risiko diikuti dengan penerapan sumber daya yang terkoordinasi dan ekonomis untuk meminimalkan, memantau, dan mengendalikan kemungkinan atau dampak dari kejadian yang tidak menguntungkan. MR terbagi atas manajemen risiko operasional, manajemen risiko hazard, manajemen risiko finansial, dan manajemen risiko strategis.

Mari tengok sejenak timeline JOT (referensi : Instagram FaseBaru dengan penyesuaian).

  • Pengumuman Darurat : 14 Maret 2020 (Pemerintah menetapkan COVID-19 sebagai Bencana Nasional), 17 Maret 2020 (JOT mengumumkan penutupan teater).
  • Audisi Generasi 10 : 2 Juni 2020 (Pembukaan pendaftaran secara online).
  • Peresmian Team dan Setlist : 22 Agustus 2020 (Fly! Team T diresmikan bersama dengan team T formasi Baru), 15 November 2020 (Shonichi Ramune no Nomikata oleh Team KIII).
  • Event Besar JKT48 : 12 September 2020 (Anniversary JKT48 Theater), 19 Desember 2020 (Sol/Luna Anniversary Concert and Graduation Ceremony)
  • Pengumuman Restrukturisasi : 10 November 2020 (Pengumuman Restrukturisasi), 4 Desember 2020 (Pembatalan Debut Generasi 10), 11 Januari 2021 (Pengumuman Terdampak Restrukturisasi), 2 Februari 2021 (Pengumuman Struktur dan Kegiatan JKT48)

Lalu, di manakah JOT patut dikatakan gagal memanajemen risiko? Di saat pemerintah telah mengumumkan darurat COVID-19 pada bulan Maret, JOT dengan cukup berani mengadakan audisi generasi 10 dan membentuk formasi tim T baru beserta setlistnya, namun pada November 2020 dan Januari 2021 malah mengumumkan restrukturisasi dengan alasan force majeure alias pandemi COVID-19. Dalam urusan bisnis besar, apakah sudah dipikirkan risiko-risikonya? Dalam mengambil keputusan hidup diri sendiri saja harus berhati-hati, apalagi bisnis besar yang melibatkan banyak orang.

Keputusan JOT menimbulkan tanda tanya, dengan beraninya membuka audisi generasi 10 dan formasi tim T yang pasti menggunakan dana operasional besar. Mereka juga pastinya memahami bahwa pemasukan dari penjualan konten digital berbonus video call dan streaming teater tidak sebesar seperti kegiatan offline sebelum pandemi (JawaPos, 4/2) sehingga cukup berisiko mengadakan event-event besar. Belum lagi dengan meluluskan 26 member yang tentu saja akan menghilangkan kepercayaan fans dari 26 member tersebut yang pasti juga akan berpengaruh terhadap pendapatan mereka. Pada akhirnya, keputusan yang diambil menjadi blunder yang berkesinambungan menurut penulis.

Melihat timeline sejak pengumuman bulan Januari, sepertinya JKT48 akan sangat sibuk hingga setidaknya bulan Maret mendatang. Dengan jadwal beruntun tersebut, apakah JOT sedang mengejar sesuatu? Ditambah dengan pengumuman yang terkesan singkat sehingga seperti tidak ada perencanaan jangka panjang dalam manajemen.

b. Public Relation yang Perlu Dibenahi

Berikutnya, penulis juga tertarik dengan pernyataan Melody pada pengumuman awal restrukturisasi 10 November silam, yang menyampaikan bahwa manajemen dan stakeholder ingin membubarkan JKT48. ”Beberapa bulan terakhir, manajemen dan stakeholder berdiskusi. Apakah tidak ada cara lain bagi JKT48 selain untuk bubar?”

Pertanyaan paling simpel, siapa saja stakeholder yang terlibat dalam diskusi tersebut? Apakah fans juga turut dilibatkan dalam diskusi tersebut? Mengingat selama ini manajemen sering mengambil keputusan-keputusan besar tanpa melibatkan fans. Bahkan pada pengumuman restrukturisasi lalu, manajemen hanya meminta fans legawa dan menerima.

Sebagai grup yang mengakulturasi budaya Jepang, penulis mengambil contoh seorang pejabat yang masih terduga kasus maka ia akan meminta maaf dan mengundurkan diri. Mengapa JOT dengan representasi oleh juru bicaranya tidak melakukan hal yang sama? Ini hanya pandangan subyektif penulis, namun apa salahnya menghargai fans yang pasti bersedih meskipun tidak ada yang bisa disalahkan? Bukankah attitude semacam itu juga ditekankan kepada para member sebagai fanservice? Bukankah juga dahulu manajer sampai turun langsung ke teater dan meminta maaf secara langsung?

Penulis juga menyoroti dari beberapa jawaban lain dari Melody terkait beberapa pertanyaan yang terkesan klise dan masih menggantung. Pandangan penulis, cara komunikasi seperti ini perlu dihindari. Di dalam manajemen grup sebesar JKT48, apakah tidak ada PR yang bisa mengelola bagaimana cara manajemen menyampaikan informasi ke publik? Begitu pula dengan media sosial yang terkesan template

Selain itu, penulis menyayangkan kembali sikap Melody yang menaikkan hate comment mengenai restrukturisasi, padahal masih banyak postingan lain yang bernada positif dan membangun. Kalau gimmick drama dan belas kasih terus dimunculkan sedangkan kesalahan tidak kunjung diperbaiki, jangan heran jika fans mulai kesal dan (tidak perlu dilanjutkan, sudah ketebak kan?)

Dengan segala masukan dari fans yang telah tersebar luas di media sosial, besar harapan JOT dapat mendengarkan dan membacanya. Atau sekalian mengajak perwakilan fans, entah dari fans OFC atau MVP 300 ke atas, untuk berdiskusi tentang masa depan JKT48. Penulis yakin bahwa masukan dari fans pasti berguna, terlebih latar belakang fans JKT48 banyak yang bukan orang sembarangan. Jangan sampai slogan “Tumbuh dan Berkembang bersama Fans” hanya menjadi gimmick belaka.

c. Fandom : Lingkungan dan Pelayanan

Berikutnya, tentang fans dan segala desas-desus di dalamnya. Penulis tidak akan membahas mengenai kabar burung tentang “pembubaran” dari akun-akun yang dianggap sebagai “orang dalam”. Isu yang belum terverifikasi kejelasannya dan pendapat penulis bahwa hal tersebut malah dapat mengeruhkan suasana. Warga fandom satu ini memang mudah terpancing kalau meributkan sesuatu yang tidak penting dan masih abstrak. Menghindari toxic fandom memang agak susah, di manapun pasti akan menemui tipikal fans toxic.

Kemudian, baik sebelum maupun sesudah restrukturisasi masih banyak fans yang membandingkan antara satu member dengan member lainnya. Masih ada kasus beberapa member yang di-bully seperti Aurel yang dispam komentar, atau bahkan seremeh member yang suka membahas soal ke-korea-an. Terutama di masalah restrukturisasi, banyak yang membandingkan bahkan menjelek-jelekkan member lain. Beberapa oknum menyerang member yang bahkan tidak tahu apa-apa soal restrukturisasi dan menyalahkan bahwa dialah penyebab oshi-nya “dipecat.” Mohonlah kepada para fans untuk mengurangi hal-hal seperti ini, semua cibiran itu tidak akan mengubah apapun. Sakit hati itu wajar, namun tetaplah berpikir sehat.

Di balik sisi negatif internal perwotaan dan stigma dari masyarakat awam, sejujurnya penulis masih jatuh cinta dengan cara fandom ini menunjukkan dukungan kepada member. Selain dari cara-cara konvensional di acara-acara resmi JKT48, bahkan mereka juga melakukan ucapan yang unik. Semisal, ucapan graduation Beby yang dipajang besar di Holywings, atau ucapan selamat ulang tahun yang unik semisal dipasang di reklame sampai remix DJ ala-ala. Belum lagi hal-hal lain yang membuat penulis terkagum melihatnya.

Layanan kepada fans sepertinya juga perlu dibenahi. Penulis pernah mengulas tentang website JKT48 dan memang masih banyak yang perlu diperbaiki. Kemudian hal-hal penting lain seperti sistem pembayaran yang dirasa masih cukup menyulitkan banyak fans dan website yang seringkali down. Sistem IT yang terkait dengan ini sepertinya perlu banyak dibenahi. Namun, penulis mengapresiasi pemilihan mitra streaming dengan tiket.com dan RCTI+ terlepas dari segala kekurangannya. Penulis tidak akan mengomentari tentang pelayanan secara langsung di teater karena belum pernah merasakan. Jadi, penulis tidak akan membahasnya.

d. Inovasi Produk, Pembajakan, dan Lisensi Konten

Salah satu masukan yang bisa diberikan kepada JOT adalah inovasi produk. Penulis kira dengan membuat merchandise limited edition yang ikonik, pastilah bisa laku. Atau semisal membuat konten digital spesial seperti karya seni buatan member atau ucapan khusus dari member. Jangan terlalu terpaku pada produk yang itu-itu saja, apalagi di era digital yang sudah menuntut adaptasi. Soal orisinalitas bisa saja menggunakan tanda tangan member atau special message member yang otentik dan tidak mungkin ditiru. Meskipun begitu, kualitas konten juga perlu ditingkatkan mengingat cukup banyak keluhan terkait produk dan konten yang dijual. Sudah banyak kok kasusnya, tidak perlu ditunjukkan. 

Masalah pembajakan konten yang sepertinya terlihat lumrah di negeri ini, apapun fanbase-nya. Pembajakan seperti menjadi masalah umum dalam publikasi dan hak cipta karya di negeri ini. Kasus link re-upload dan link mirror streaming adalah salah satu tantangan yang dihadapi oleh JOT dalam menjalankan teater streaming. Tindakan pembajakan memang tidak dapat dibenarkan dan cukup susah untuk menambal bagaimanapun caranya mengingat mindset masyarakat kita masih belum cukup untuk mengatasi masalah pembajakan.

Ada beberapa solusi yang bisa diberikan, yakni meningkatkan pengawasan dan klaim hak cipta. Penulis juga melihat banyak lisensi hak cipta lagu lari ke 48Group lainnya semisal AKB48, SKE48, dan bahkan BNK48. Penulis berharap JOT dapat mengurus soal lisensi lagu-lagu JKT48 agar tidak lari sepenuhnya ke grup lain, mengingat income dari sana bisa membantu keuangan grup.

Sebagai penutup, apakah Cara Ceroboh untuk Mencinta adalah representasi manajemen dalam menghadapi kondisi sulit di masa pandemi yang ceroboh dalam menjalankan bisnis ini? Atau bahkan akan ada pembaruan besar-besaran yang tidak pernah terlintas di benak para fans? Hanya mereka yang tahu. Lagi-lagi tulisan panjang lebar ini hanya sekedar opini seorang fans yang mengikuti grup idola ini sejak kelas 5 SD dan grup idola kesayangannya ini telah menjadi bagian dari masa remajanya yang agak kaku. Semangat!

Kutipan dan Referensi
Hubbard, Douglas (2009). The Failure of Risk Management: Why It's Broken and How to Fix It. John Wiley & Sons. p. 46
1. Podcast (Spotify)
https://open.spotify.com/episode/6gKQIMpRiMqqkqey0nlcAo?si=5P3_kTZkTmOMeE6NIeJVIw
https://open.spotify.com/episode/09oWYfzkvl5LxsjmIwKnzA?si=XyuboA56SD6krYEY0wb0OA
2. YouTube (Video dan Kolom Komentar)
https://www.youtube.com/watch?v=Z0uRMHfuTYY
https://www.youtube.com/watch?v=XYYPsO_jYbw
3. Instagram
https://www.instagram.com/p/CKBrt_fjBFf/
4. Media
https://www.jawapos.com/entertainment/infotainment/10/11/2020/efek-covid-19-jkt48-terancam-bubar-jika-tidak-kurangi-member-dan-staf/
https://www.jawapos.com/entertainment/infotainment/11/11/2020/melody-agustus-stakeholder-sempat-100-persen-ingin-membubarkan-jkt48/
https://www.jawapos.com/entertainment/music-movie/12/01/2021/melody-kami-akan-fokus-membangun-lagi-jkt48-dari-awal/
https://www.jawapos.com/entertainment/music-movie/04/02/2021/restrukturisasi-membangun-lagi-jkt48-dari-awal-tanpa-sekat-tim/
5. Twitter (yang terlacak, banyak yang sudah terlewat tanpa jejak)
https://twitter.com/dhityoz/status/1349003305876414470
https://twitter.com/quincyarcher_/status/1349930629996056579
https://twitter.com/RezaArinanda/status/1357590169541509122

Selasa, 02 Februari 2021

JKT48 (LITERALLY) ONE! – Next Step Setelah Restrukturisasi

 


Seperti sebelumnya, Sesi #KembaliNgidol akan menyampaikan breaking news mengenai pengumuman yang disampaikan oleh manajemen JKT48, siapa lagi kalau bukan disampaikan oleh GM Theater JKT48, Melody Nurramdhani, pada video yang diunggah pada Selasa, 2 Februari 2021 pukul 13.00 WIB di kanal YouTube resmi JKT48, dan diikuti dengan pengumuman melalui website.

Berikut rangkuman dan opini penulis mengenai pengumuman siang ini.

 


1. Struktur JKT48 (Pembubaran Team dan Senshuuraku Setlist)

Setelah kelulusan 5 member yang dirayakan di konser Sol/Luna dan akan melaksanakan last show masing-masing pada bulan Februari ini, kemudian berlanjut “kelulusan” 26 member yang akan dirayakan pada konser kelulusan Thank You, for the Memories pada 28 Februari nanti. Jumlah member yang bertahan berjumlah 33 orang.

33 member yang melanjutkan kegiatan dengan JKT48 setelah ini akan dijadikan satu tim. Dengan demikian, sistem tim J, KIII, T, dan Academy akan dihilangkan. Bersamaan dengan bubarnya tim, posisi kapten untuk sementara tidak ada.

Oleh karena itu, setiap tim akan melaksanakan pertunjukan terakhir sekaligus senshuuraku setlist, yang juga akan menjadi pertunjukan kelulusan para member yang akan lulus dari tim tersebut.

Jadwal pertunjukan terakhir/senshuuraku:

  • Academy Class A “Pajama Drive” : 11 Maret 2021
  • Team T “Fly! Team T” : 12 Maret 2021
  • Team KIII “Cara Meminum Ramune” : 13 Maret 2021
  • Team J “Fajar Sang Idola” : 14 Maret 2021

2. Single Baru - Darashinai Aishikata

JKT48 akan merilis single baru yang berjudul Darashinai Aishikata (Cara Ceroboh untuk Mencinta). Single baru ini direncanakan akan rilis pada tanggal 16 Maret 2021.

3. Setlist baru Teater JKT48 beserta Jadwal

Setelah pertunjukan teater terakhir dari tiap tim, kami akan melaksanakan pertunjukan teater dengan susunan member baru. Setlistnya adalah:

  • Renai Kinshi Jourei – Aturan Anti Cinta. Shonichi: 20 Maret 2021
  • Seishun Girls – Gadis-Gadis Remaja. Shonichi: 27 Maret 2021
  • Seifuku no Me – Tunas di Balik Seragam. Shonichi: setelah Lebaran


Ada beberapa pandangan penulis menanggapi pengumuman ini. Soal JKT48 yang akhirnya benar-benar menjadi “ONE.”

Soal pembubaran tim, penulis sudah menduga jika akan ada pembubaran tim dan menjadi satu tim secara utuh. Dugaan ini menepis pandangan lain mengenai pemangkasan anggota di setiap tim atau pembubaran (kembali) tim T yang menyisakan tim J dan KIII. Penulis merasa “iba” jika melihat nasib tim T yang seperti de javu dengan mengalami pembubaran kembali di 2021 setelah pembubaran di akhir 2019 silam.

Di sisi lain, kembalinya setlist Seifuku no Me bagi penulis cukup mengejutkan. Walaupun konsep untuk menampilkan kembali setlist lama sudah menjadi salah satu dugaan konsep baru setelah restrukturisasi. Selain SnM, ada juga setlist Renai Kinshi Jourei dan Seishun Girls yang akan kembali ditampilkan. Penulis serasa kembali di masa-masa SMP-SMA saat setlist ini pernah ditampilkan. Sudah tua saya di fandom ini. Hehe.

Nasib Seifuku no Me di 2019 lalu terulang kembali di setlist Ramune no Nomikata. Baru saja melaksanakan shonichi di November 2020, kemudian harus selesai di Maret 2021 nanti. Setlist yang dinanti cukup lama, perjuangannya berat, namun sayang berumur pendek. Yang menjadi pertanyaan dengan kembali setlist lama ini adalah, apakah ini usaha mencegah fans yang berniat ingin pensiun? Mengingat setelah pengumuman restrukturisasi 11 Januari silam, banyak fans yang mengutarakan niatnya untuk pensi.

Kemudian tentang single baru. Jika melihat tanggal peluncuran single yang tidak lama lagi, sudah hampir mustahil jika akan diadakan sousenkyo. Pastilah mereka akan menggunakan skema pemilihan manajemen. Soal pemilihan lagu Darashinai Aishikata sebagai single berikutnya, ada beberapa hal yang perlu dipahami dari sudut pandang penulis.

Pertama, mengenai keberanian JOT dengan merilis single baru di tengah kondisi yang bisa dikatakan cukup berat. Pengeluaran untuk merilis single baru pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, pandangan penulis mengenai single baru ini adalah salah satu usaha dari manajemen untuk mengembalikan kepercayaan fans setelah melakukan blunder berulang kali, dimana yang terbesar adalah masalah restrukturisasi. Sebagaimana yang penulis baca dari postingan Instagram FaseBaru berikut.

Di sisi lain, pemilihan lagu ini menurut penulis juga jatuhnya seperti gambling. Menggunakan lagu undergirls dari single Sukinanda yang sebenarnya cukup enak untuk didengar dengan genre ala-ala progressive Jepang sekali. Single ini sendiri dirilis sudah cukup lawas, yakni pada tahun 2017. Sisi keberanian JOT yang penulis anggap gambling adalah memilih single yang tidak terlalu cocok untuk pendengar awam. Sangat kontras dengan Rapsodi yang lebih sesuai dengan pembawaan selera musik khas pasar Indonesia. Belum lagi lagu dengan pembawaan seperti ini terkesan kontradiktif dengan kejadian-kejadian internal sebelumnya yang "menyedihkan."

Impresi pertama ketika mendengar lagu ini, cukup banyak bagian rap yang mengingatkan pada lagu High Tension. Namun, karena lagu yang kurang pas untuk awam apakah akan membantu mendongkrak pendapatan dan engagement terhadap JKT48? Seharusnya sudah ada banyak pertimbangan dari JOT sendiri.

Dari pandangan penulis, JOT seringkali menunjukkan gocekan yang mengejutkan, termasuk pada pengumuman hari ini. Pertanyaan berikutnya, apakah JOT mulai merevisi Risk Management-nya? Dan apakah akan menjadi lebih baik setelah ini? Kita lihat saja perkembangan grup idola kita beserta kondisi negara ini.

Sabtu, 23 Januari 2021

Opini Tentang Lagu JKT48 yang Unik (Bagian 1)

Salah satu alasan penulis jatuh cinta dengan grup idola satu ini adalah lagu-lagunya yang unik. Penulis bukan merupakan penikmat musik yang pilih-pilih, asal bukan bergenre Heavy Metal masih bisa diterima, termasuk genre pop Jepang atau lazim disebut sebagai J-Pop. Sebagai orang yang memiliki lingkaran pertemanan yang cukup banyak menyukai Jejepangan (atau masyarakat melabelinya sebagai Wibu), genre lagu-lagu Jepang yang kebanyakan memiliki beat ceria sudah tidak asing di telinga.

Selain itu, ketika pertama kali mendengar lagu-lagu JKT48 di awal kemunculannya (rentang 2012-2013) kebanyakan lirik yang digunakan terdengar aneh, mengingat mereka masih menerjemahkan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh sister group 48 di Jepang seperti AKB48 dan SKE48. Namun, penulis melihat saat ini penerjemahan lagu juga sudah cukup baik meskipun ada perbedaan budaya yang memang agak menyulitkan proses penerjemahan yang tidak hanya sekedar menerjemahkan kata demi kata.

Dengan adanya lagu yang dirilis melalui bentuk single EP, Album, dan Setlist Teater menjadikan variasi lagu yang dibawakan JKT48 cukup banyak. Lagu perdana yang dibawakan yaitu Heavy Rotation bercerita seseorang yang sedang jatuh cinta, ada lagu yang berkisah tentang cinta tak berbalas semacam Gingham Check sampai lagu nakal merayu Pak Guru di Teacher Teacher (penulis akan bahas di bagian ke-2, spoiler). Selain itu, ada juga lagu motivasi senja-senji di Apakah Kau Melihat Mentari Senja?, seorang perempuan yang insecure pada Fortune Cookie yang Mencinta, hingga belajar nama-nama binatang di Kebun Binatang Saat Hujan.

Keajaiban lagu-lagu JKT48 juga terlihat di lagu-lagu setlist teaternya. Mindernya seorang anak SMA yang menyukai murid yang juara 3 UN (lagu Arah Sang Cinta dan Balasannya – Setlist Te wo Tsuginagara) sampai imajinasi menjadi seorang anak anjing agar disayang cowok yang disuka (lagu Schoolyard Puppy – Setlist Ramune no Nomikata). Belum lagi di setlist Idol no Yoake/Ratu Para Idola, juga ada lagu yang penulis perhatikan memiliki lirik yang menganalogikan kelakuan pemerintah dan warga +62 (salah satu lagu favorit penulis adalah satir/sarkasme terhadap pejabat, hehe).

(Bersama-Sama Semuanya, Berandalan di Surga, Setlist Idol no Yoake)
Masalah krismon sedang melanda
Indonesia lagi susah
Setidaknya sekarang
Ayo kita happy
(Hey! Hey Hey!)
Apa karena ulah pejabat?
Masa depan yang suram
Tapi anak mudanya
Yuk kita hidup santai saja

Percumalah gue hidup serius
Negeri ini gak bakal berubah
Tapi hidup malas-malasan
Setelahnya akan menyerah juga
Ah... Gue pinter kan?

Ada beberapa tema yang penulis pilih dalam membahas mengapa lagu-lagu JKT48 memiliki keunikannya sendiri, secara garis besar akan dibagi menjadi empat. Bagian kelima akan dibahas mengenai lagu yang spesifik menurut penulis bisa jadi kontroversial. Di sini penulis tidak akan menjabarkan setiap lagu secara keseluruhan, namun hanya pada bagian tertentu agar tidak terlalu panjang.

        1. Mengapa banyak lagu JKT48 bertema perpisahan digambarkan dengan pohon sakura?

Beberapa teman penulis pernah mempertanyakan mengapa lagu-lagu JKT48 yang bertema perpisahan kebanyakan menggunakan judul Bunga Sakura. Sebagaimana yang diketahui, Bung Sakura sendiri tumbuh di negara Jepang. Sebenarnya ada filosofi mengapa kebanyakan lagu-lagu bertema perpisahan JKT48 menggunakan bunga Sakura sebagai analoginya, yaitu mekarnya bunga melambangkan pertemuan, dan gugurnya melambangkan perpisahan.

Beberapa lagu JKT48 yang menggunakan judul bunga Sakura (dalam bahasa Jepang) adalah : Boku no Sakura, Sakura no Shiori, Sakura no Hanabiratachi, Sakura Minna De Tabeta, Sakurairo no Sora no Shita De, dan Sakura no Kini Narou. Silakan dengarkan sendiri lagunya.

(Sakura no Hanabiratachi - Kelopak-Kelopak Bunga Sakura, Gingham Check)

Di saat kelopak bunga sakura bermekaran
Di suatu tempat lonceng harapan mulai bergema
Memberikan kebebasan dan keberanian
Hari esok pada kita

Di saat kelopak bunga sakura bermekaran
Di suatu tempat seseorang pasti sedang berdoa
Pintu menuju ke dunia yang baru
Haruslah kau buka dengan tangan sendiri

        2. Lagu Ambyar dengan Nada Ceria

Penulis pernah sempat keheranan ketika menyadari lagu Futari Nori no Jitensha adalah lagu yang bercerita tentang cinta tak terbalas dan mirip dengan yang dialami penulis saat itu (kok malah curhat. Tapi sudah lama kok, berbarengan sama setlist Pajama Drive pertama kali dibawakan). Bisa-bisanya lagu ambyar dibawakan dengan nada ceria. Seperti menunjukkan bahwa kesedihan itu tak perlu diperlihatkan secara langsung. Kadang pembawaan ceria bisa menunjukkan bahwa kita sedang bersedih, sedangkan pendengarnya yang larut dalam irama keceriaan orang tersebut tidak menyadari bahwa ia sedang menyanyikan luka-lukanya. Aduh, filosofis sekali.

Model lagu-lagu seperti ini sepertinya sudah jamak tidak hanya di lagu-lagu 48 Group, namun juga lagu J-Pop secara general. Penulis juga pernah menemui beberapa lagu anime yang memiliki ciri khas yang kurang lebih sama. Liriknya liris namun irama lagunya seperti lagu ceria.

(Futari Nori no Jitensha - Bersepeda Berdua, Setlist Pajama Drive)

Ah, mungkin bagi dirimu
Hanya teman sekelas saja
Yang jalan pulangnya searah
Keberadaan yang seperti angin
Ah, yang selalu bercanda
Padahal kita s'lalu saling bicara
Mengapa hari ini
Cinta tak abadi yang berputar jauh

Selain tentang cinta tak terbalas, ada juga lagu yang bercerita tentang pertemuan terakhir dengan dia yang sudah jadi pacar temannya. Bagi beberapa orang, lagu Only Today bercerita tentang seorang pelakor, namun bagi penulis lagu ini hanya bercerita seseorang yang ingin merasakan pertemuan terakhir meski ia menyadari bahwa orang yang dia suka telah menjadi pacar temannya. Hanya ingin bertemu untuk terakhir kalinya, ini perlu digarisbawahi.

(Only Today, Mahagita 2nd Album)

Walau ku tau sekarang
Kamu pacarnya dia
Maafkan aku telah
Mengajak kamu ke sini

Kamu cukup menemani saja
Di sampingku menjadi orang terdekat
Sama seperti dahulu tanpa berubah
Untuk terakhir kalinya
Ikutilah cintaku yang konyol ini
Sampai mentari terbenam nanti

Atau seperti yang sudah saya singgung sebelumnya tentang cinta seorang remaja perempuan kepada murid yang sangat pandai, diceritakan bahwa si cowok ini merupakan juara tiga UN dan sebagai anak IPS yang tidak memahami Kalkulus. Jadi teringat kisah cinta seseorang (nah kan, curhat colongan lagi...)

(Koi No Keikou To Taisaku - Arah Sang Cinta Dan Balasannya, Setlist Te Wo Tsunaginagara)

Arah sang cinta dan balasannya tolong ajarkanlah
Apakah referensi yang lebih baik?
Karena ku anak IPS aku pun tidak tahu
Selalu saja punya prasangka buruk
Padahal kupikir aku tidak bisa

Saat kubertanya pada teman-teman
Semua bilang bohong kan dan tertawa
Pasti saat sedang kencan sekalipun
Memecahkan soal kalkulusnya juga
  

        3. Analogi sebuah Benda dengan Perjalanan Hidup 

Sebuah benda kadang bisa memiliki penerjemahan sendiri bagi seseorang, atau memiliki filosofi yang dapat diresapi sebagai pembelajaran hidup untuk manusia. Ya, sebuah benda bisa dianalogikan sebagai bagian dari sebuah perjalanan hidup. Dalam lagu-lagu 48 Group, kadang hal remeh-temeh semacam naik kereta (bukan kereta malamnya Umi Elvi) atau bahkan minum ramune bisa memiliki makna yang cukup dalam.

Contoh lagu Otona Ressha atau Kereta Kedewasaan, yang berkisah mengenai seseorang yang telah menginjak dewasa akan mengalami fase dimana dia akan berpisah dengan banyak hal yang menyenangkan, termasuk teman, dan mempertanyakan pada diri sendiri apakah ia mampu untuk menghadapi semuanya.

(Otona Ressha - Kereta Kedewasaan, Joy! Kick! Tears! 4th Album)

Kereta kedewasaan tak sempat kunaiki lagi
Melihatnya berlalu
Kurasakan sakit dalam hati
Ajari aku sesuatu
Rasa sedih bila kita berpisah dan
Gelapnya p'rasaan putus asa
Ingin hapus segala rasa itu
Agar ku bisa menemukan cahaya

River, bermakna tentang sebuah perjalanan dengan analogi sungai yang mengalir deras. Mengajarkan optimisme untuk selalu maju mengejar mimpi (yang dianalogikan sebagai seberang sungai) meskipun rintangan dan risiko selalu ada di depan mata.

(River, Mahagita 2nd Album)

Tepat di depan matamu
Ada sungai mengalir
Luas, sebuah sungai yang besar
Walaupun gelap dan dalam
Walaupun arusnya deras
Tidak perlu ketakutan
Walaupun kau terpisah
Ya, tepian pasti ada
Lebih percayalah pada dirimu

Pesawat Kertas 365 Hari, tentang pesawat kertas setiap orang yang memiliki kemampuan berbeda. Ada yang dapat terbang jauh, ada juga yang hanya dekat. Kemampuan pesawat kertas tidak dapat dibandingkan hanya dari jarak tempuhnya, tapi tentang bagaimana dan apa yang dilalui, semisal kondisi angin, aerodinamika lipatan kertas, dan lain sebagainya.

(365 Nichi No Kamihikouki - Pesawat Kertas 365 Hari, Mahagita 2nd Album)

Hidup bagaikan pesawat kertas
Terbang dan pergi membawa impian
Sekuat tenaga dengan hembusan angin
Terus melaju terbang
Jangan bandingkan jarak terbangnya
Tapi bagaimana dan apa yang dilalui
Karena itulah satu hal yang penting
S'lalu sesuai kata hati
Sanbyaku rokujugo nichi

        4. Lirik Lagu JKT48 yang bisa ditafsirkan “Berbahaya”

Sampai mana pun dirimu kucintai
Sampai kapan pun dirimu dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya pertemuan kita

Kumohon maafkanlah cinta kita ini
yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon kepada takdir yang kejam ini
berserah diri
Kita berdua yang terlarang

Ada beberapa orang yang menafsirkan bahwa lagu Kinjirareta Futari menceritakan tentang cinta terlarang yang dilakukan pasangan sesama jenis. Koreografi yang dilakukan oleh dua orang member perempuan makin memperkuat argumentasi tersebut. Hal ini pernah penulis baca ketika tidak sengaja menemukan artikel yang membahas persoalan ini di Kompasiana saat masih ada setlist Seishun Girls (aduh, ketahuan saya ngikutin ini dari tahun berapa)

Meskipun begitu, setelah membaca cara pandang lainnya, ada yang menerjemahkan lagu ini sebagai cinta terlarang yang bisa diterjemahkan secara subjektif. Misalnya cinta beda budaya, beda agama, dan lain sebagainya. Masalah koreografi yang dilakukan oleh dua orang perempuan, apakah itu benar-benar mempresentasikan hubungan ilegal yang dimaksud? Tidak mungkin juga kan menggunakan back dancer laki-laki.

Dari sekian banyak lagu-lagu JKT48 yang dapat diterjemahkan dengan perspektif yang berbeda-beda, kurang pantas jika terlalu berlebihan menanggapi soal makna lagu tersebut. Konsep lagu seperti ini memang lebih baiknya dimaknai secara sendiri-sendiri dengan perspektifnya, tidak masalah jika bisa didiskusikan soal ini. Selain itu, perbedaan pemaknaan lagu juga bisa memberikan kekayaan pandangan. Tinggal menikmati saja perbedaan tafsir lagu-lagunya.

Perbedaan budaya Jepang dan Indonesia juga menjadi sedikit ganjalan terkait dengan lagu-lagu terjemahan Jepang yang dinyanyikan oleh JKT48. Menurut penulis, ada beberapa lagu yang jika dibawa ke tanah air akan menimbulkan kontroversi, sebagaimana yang akan kita bahas di bagian 2 nanti. Entah bagaimana cara manajemen memilih lagu dari sister group yang akan dibawakan, tapi mungkin faktor norma dan budaya bisa dipertimbangkan (kalau ini dibaca ya...).

Sabtu, 16 Januari 2021

Ngidol Online di Tengah Pandemi (Perspektif Fans Far)


Sebagaimana yang kita tahu semenjak penerapan tanggap darurat pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap kegiatan dan aktivitas JKT48. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan di tahun 2020 harus pupus. Selama itu juga, kegiatan offline rutin semisal pertunjukan teater dan handshake otomatis juga tidak dapat dilaksanakan. Namun, ada beberapa “inovasi” sebagai alternatif pengobat kerinduan dan sebagai cara lain untuk bertahan di tengah pandemi.

    1. Live Theater dan Perfomance secara Streaming

Inovasi live theater yang ditayangkan secara streaming sebenarnya bukan merupakan rencana “penyesuaian” terhadap kondisi pandemi, namun sudah menjadi salah satu program terkait dengan JKT48 One yang sudah diumumkan pada 2019 lalu. Penerapan sebelum pandemi pun sudah ada melalui platform RCTI+ secara terbatas.

Bahkan, pada konser Anniversary Teater dan Anniversary JKT48 serta Graduation Concert SOL/LUNA mereka juga menyelenggarakannya menggunakan live streaming. Terlepas dari pendapat apakah pemilihan mitra RCTI+ ini tepat atau tidak, mengingat kasus streaming SOL/LUNA yang seharusnya khusyuk sedih menjadi marah penuh umpatan, penulis sebagai fans far merasa ini menjadi sebuah alternatif mengingat tidak mungkinnya pelaksanaan konser secara offline dan bersama-sama meneriakkan chant kebanggaanOAOE” di lagu “Only Today.”

Selain itu, penulis mengapresiasi pembelian show ataupun event lainnya yang bekerja sama dengan tiket.com. Alasannya, untuk tiket.com lebih mudah memilih dari sisi pembayaran. Metode pembayaran adalah salah satu keluhan besar bagi kebanyakan fans.

    2. Handshake -> video call (via Zoom)

Apakah sesi video call ini merupakan pengganti event handshake yang tidak bisa dilaksanakan di saat awal 2020 silam mulai rajin-rajinnya? Bisa jadi. Sesi video call merupakan bonus dari penjualan konten digital, yang kebanyakan adalah photobook. Tidak berbeda jauh dengan skema handshake sebelumnya. Bahkan jika melihat riwayat pembelian di akun keanggotaan juga masuk kategori “Music Card Handshake.”

Perbedaannya terlihat dari media dan durasi yang digunakan. Manajemen menggunakan Zoom sebagai media video call. Setelan Zoom yang digunakan pun benar-benar dibatasi, disesuaikan dengan kebutuhan dan peraturan yang diberlakukan, seperti hilangnya fitur record, share screen, dan chat yang biasa kita temui seperti saat menggunakan Zoom biasa. Selain itu, durasi video call menjadi (sedikit) lebih panjang yakni 50 detik dibanding dengan handshake yang hanya 10 detik.

Bagi sebagian fans, kondisi seperti ini memberikan kesan “menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh”. Memang menguntungkan fans far karena dapat lebih mudah berinteraksi dengan para member, namun berbeda bagi fans yang sudah sering mengalami suasana “gesrek” saat handshake. Sesi video call ada untung dan ruginya, namun dapat diakui sebagai salah satu inovasi yang dapat mengobati kerinduan para fans.

    3. Live Streaming via Showroom

Penggunaan Showroom oleh member JKT48 diumumkan secara resmi pada perayaan ulang tahun Teater JKT48 pada September 2020. Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman perilisan akun para member yang akan digunakan untuk siaran.

Bagi yang belum mengetahui, Showroom merupakan aplikasi live streaming yang berasal dari Jepang. Aplikasi ini juga sudah cukup lama dipakai oleh sister group JKT48 di Jepang. Konsep aplikasi Showroom adalah live streaming dimana idola dapat berinteraksi dengan para penggemarnya. Selain itu, penggemar juga bisa melempar gift yang bisa di-top up kepada idola yang mereka saksikan. Mirip-mirip Bigo Live menurut penulis.

    4. Event OFC Online

Penulis tidak tahu pasti tentang bagaimana konsep OFC Online, karena penulis bukan merupakan anggota OFC (dan semoga ada uang buat join). Namun, jika melihat beberapa rekaman yang ada di internet (Mei 2020), event kali ini menggunakan Zoom dan tetap ada sesi games. Interaksi dengan fans sepertinya terjadi di live chat (ini yang tidak penulis ketahui, jika ada yang bisa membantu dipersilakan).

Tidak banyak yang bisa penulis komentari mengingat penulis bukan merupakan anggota OFC dan tidak mengikuti kegiatan tersebut. Namun, inovasi seperti ini juga dapat menjadi alternatif mengingat event offline belum bisa diselenggarakan.

    5. 2-shot Online (via Zoom)

Entah mengapa pihak JOT baru terpikirkan dengan konsep ini, atau mungkin perlu waktu untuk mematangkan konsep ini. Pertama kali diterapkan saat graduation shot Desy pada 26 Desember 2020 lalu, dan berlanjut dengan konsep Birthday 2-Shot pada Januari.

Jika melihat dari hasil dan ulasan orang-orang yang pernah mengikuti kegiatan ini, ada yang menurut penulis perlu diperbaiki. Pertama, terkait konsep foto yang terkesan “template” sehingga berpeluang untuk diakali, meskipun juga message member juga menjadi barang eksklusif yang tidak mungkin dipalsukan. Mungkin konsep message yang ditulis langsung member bisa menjadi label keotentikan resmi terhadap foto 2-shot tersebut.


Ada beberapa hal yang akan penulis bahas terkait hal-hal di atas. Sebelumnya penulis berpendapat mengenai video call yang dapat mendekatkan fans far, bukan berarti video call menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk menggaet fans baru atau fans far dalam membangun interaksi dengan member. Project JKT48 Circus sebenarnya sudah sangat tepat dan bisa menjadi cara baru dalam membangun kedekatan dengan fans yang berada di daerah-daerah.

Dalam hal ini, penulis beranggapan bahwa video call kurang tepat untuk dijadikan event jangka panjang. JKT48 Circus bisa dilanjutkan semisal kondisi sudah memungkinkan untuk dijalankan.

Selanjutnya terkait dengan live Showroom. Jika menengok penggunaan Showroom oleh sister group JKT48 di Jepang, menurut penulis bisa saja untuk tetap dilanjutkan sebagai salah satu cara interaksi member dengan fans. Mengingat penggunaan live Instagram juga sepertinya dilarang dan “tidak menguntungkan.”

Walaupun begitu, sebagaimana konsep bisnis dari JKT48 sendiri adalah interaksi dan kedekatan fans itu sendiri, maka sudah dipastikan kegiatan-kegiatan offline harus dilaksanakan kembali. Tidak mungkin juga kan terus-terusan ngidol online?

Ada hal yang penulis ingin soroti terkait kegiatan teater offline. Walau jumlahnya terbatas dan hanya dapat dipesan oleh anggota OFC, namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah JOT mempertimbangkan faktor-faktor terkait risiko penyebaran COVID-19? Mengingat kondisi di Jakarta sudah “gila-gilaan” saat ini dan berisiko terhadap kesehatan member dan staf. Penerapan PPKM (PSBB, atau apapun itu sebutan dari pemerintah) yang menutup kegiatan sosial budaya (termasuk entertainment), apakah tidak berakibat pada penyegelan? (walaupun penulis juga tidak yakin dengan ketegasan pihak berwenang juga).

Kondisi pandemi seperti ini memang susah menyalahkan satu pihak saja. Masyarakat sendiri juga tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Ngeyel kalau diminta sekadar pakai masker atau menahan diri untuk jalan-jalan. Pemerintah sendiri juga ketika mengeluarkan kebijakan selalu plin-plan, tidak pernah jelas. Hari ini bicara A, besok B, lusa C, penerapannya D. Bicara angka kesembuhan tapi lupa rumah sakit sudah kolaps.

Penulis juga berharap kepada JOT bisa memanajemen risiko-risiko yang bisa saja terjadi di kondisi kritis dan ketidakpastian seperti saat ini. Sudah blunder berulang kali, apa tidak mau mencoba membenahi kembali kepercayaan fans yang sudah hancur karena restrukturisasi dan blunder-blunder lain? Tak tahulah, penulis juga tak yakin jika tulisan ini akan dibaca dan dibahas. Sudah biasa begitu kan?

Selasa, 12 Januari 2021

Keputusan Apapun Pasti Tidak Bisa Menyenangkan Semuanya - Tentang Restrukturisasi

Tulisan ini ditulis secara spontan, beberapa saat setelah pengumuman restrukturisasi yang mengejutkan di 11 Januari malam. Setelah pengumuman restrukturisasi yang dimulai dari pengumuman yang dilakukan oleh GM Teater JKT48, Melody Nurramdhani Laksani, melalui YouTube official JKT48 pada 10 November 2020 lalu. Berlanjut dengan batalnya debut generasi 10 pada 4 Desember 2020, dan hari ini pada 11 Januari 2021 ketakutan itu akhirnya terjadi.

Mengutip dari pernyataan di website resmi, bahwa restrukturisasi ini akan meluluskan para member yang akan berpisah dari grup ini dalam event “Upacara Kelulusan Khusus JKT48”. Event ini rencananya akan dilaksanakan pada akhir bulan Februari.


Beberapa nama yang akan “berpartisipasi” dalam momen kelulusan massal Februari 2021 nanti:

Team J :

Adriani Elizabeth, Amanina Afiqah, Diani Amalia Ramadhani, Gabriel Angelina, Nabila Fitriana, Riska Amelia Putri, Sania Julia

Team KIII :

Anastasya Narwastu, Fidly Immanda, Kandiya Rafa, Nurhayati, Rinanda Syahputri

Team T:

Aurel Mayori, Umega Maulana, Viona Fadrin

Academy Class A:

Caithlyn Gwyneth, Chalista Ellysia, Christabel Jocelyn, Cindy Nugroho, Febi Komaril, Febrina Diponegoro, Gabriella Stevany, Keisya Ramadhani, Nabila Gusmarlia, Putri Elzahra, Shinta Devi


Sebenarnya, jika mengamati linimasa media sosial terkait per-jeketi-an satu ini sudah terlihat beberapa kode yang dimunculkan sejak beberapa waktu sebelumnya. Spekulasi dimulai ketika GM Theater JKT48 mengumumkan akan ada sesuatu yang “spesial” dari konser Anniversary ke-9 dan Graduation Concert 5 member (Beby, Frieska, Nadila, Rona, dan Desy) Desember lalu. Spekulasi pengumuman “yang tak diharapkan” agak mereda setelah konser tersebut selesai. Namun, overthinking para fans belum berhenti sampai ketika JKT48 mengunggah foto pasca-konser Sol/Luna di akun resmi Instagram dan terdapat tulisan “Coming Soon in Januari 2021.” Spekulasi tentang apa yang terjadi di Januari 2021? Dugaan penulis, yang dimaksud Coming Soon adalah konten terkait konser Sol/Luna seperti DVD atau Photobook.

Di tahun 2021 pun kekhawatiran banyak orang masih belum berakhir. Dimulai dari cuitan para member Academy Class A pada 6 Januari yang kompak bernada perpisahan. Dan hal tersebut berlanjut pada pertunjukan “Pajama Drive” 9 Januari dimana pada perform lagu “Boku no Sakura (Bunga Sakuraku)” terlihat tangis para member yang pecah ketika menyanyikan lagu tersebut. Hingga puncaknya hari ini, ketika JOT resmi mengeluarkan pengumuman terkait restrukturisasi hari ini melalui website. Pecah seketika.

Penulis mencoba menganalisis terkait dengan pengumuman kelulusan ini. Jika melihat dari twit para member, kemungkinan JOT melakukan dua cara untuk “meluluskan” member. Pertama, penawaran untuk graduate. Artinya, memang ada beberapa member yang berniat untuk lulus dari dirinya sendiri. Semisal, Fidly yang mengatakan bahwa dia ingin melanjutkan karirnya di bidang e-sports dan Diani yang mengatakan ingin melanjutkan cita-citanya sebagai pramugari. Kemudian cara kedua dengan kelulusan sepihak yang dilakukan oleh manajemen. Hal tersebut bisa tercermin dari notes yang diunggah oleh beberapa member seperti Afiqah dan Tasya.





Apakah keputusan ini sudah tepat? Jika melihat situasi seperti ini memang harus tega. Menurut penulis, bisa survive di kondisi yang seperti ini saja sudah hebat. Sudah tahu sendiri bagaimana konsep bisnis JKT48 yang mengedepankan interaksi penggemar dan idola tiba-tiba harus terhalangi oleh pandemi yang entah sudah berapa lama melanda.

Ada beberapa twit yang penulis baca, menyayangkan beberapa member yang potensial turut menjadi “korban” restrukturisasi kali ini. Namun, menurut penulis kondisi semacam ini tidak bisa dipikirkan hanya untuk sekadar “ego” jangka panjang. Untuk bertahan jangka pendek saja tersengal-sengal, tidak heran jika JOT bisa jadi mempertahankan member-member senior yang dianggap lebih banyak menarik pendapatan.

Teruntuk manajemen (JOT), kalian hebat sudah bisa bertahan sampai sekarang. Bukan keinginan kita semua untuk terjadi seperti ini. Penulis yang mengamati JKT48 sejak lama pun merasakan bagaimana beratnya kondisi saat ini. Kita perlu realistis melihat kondisi yang sedang sulit seperti ini. Ini baru member, kita tidak tahu bagaimana skema pengurangan staf yang tidak bisa dilihat gamblang oleh fans. Harapannya sederhana, dengan restrukturisasi dan “reset” ini semoga bisa membawa pada kondisi yang lebih baik, dengan catatan bahwa pengelolaan harus baik dan dibarengi dengan inovasi-inovasi yang bisa menggaet fans baru atau “memulangkan” fans loyal yang sudah pensiun mungkin. Meskipun jujur, penulis kecewa dengan cara penyampaiannya yang terkesan "apa adanya." Minimal mungkin siaran live YouTube seperti pengumuman awal restrukturisasi. 

Dan kepada para fans. Sedih itu wajar, perlu beberapa waktu untuk bisa menerima kondisi yang tidak kita semua harapkan. Namun, dengan kondisi emosi yang masih belum stabil jangan terlalu gegabah mengambil keputusan untuk pensi. Penulis pikir itu hanyalah emosi sesaat dan membuat kita susah berpikir jernih. Jika memang oshi kalian terdampak, tak masalah untuk bersedih sejenak. Pikirkan kembali untuk mendukung tidak sebatas oshi, namun juga grup yang telah memberikan pengaruh besar untuk kehidupan kalian. Tentang oshi memang akan susah untuk move on, namun seiring perjalanan waktu kita akan menemui yang lebih baik.

Bagaimana dengan penulis? Tweet ini akan menjawabnya.









Sabtu, 09 Januari 2021

Mengulas Tampilan Website JKT48 dari Sudut Pandang Mahasiswa RPL

Halo! Pada sesi Kembali Ngidol kali ini akan membahas seputar hal yang mungkin jarang dibahas oleh fans, yakni seputar laman web JKT48. Penulis sendiri merasa belum menemukan konten berupa artikel atau video yang spesifik mengomentari tampilan laman resmi web.

Sebagai pembatasan pembahasan artikel ini supaya tidak terlalu "sok" karena status yang masih mahasiswa yang kurang pengalaman, serta menghindari tulisan yang terlalu panjang, maka penulis akan membahas mengenai antarmuka dan keterkaitannya dengan interaksi manusia dan komputer. Tulisan ini juga mulanya dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan yang dikerjakan secara kelompok, sehingga akan ada perspektif yang berbeda dari anggota kelompok lain yang notabene bukan fans JKT48. Pada tulisan ini, penulis juga menambahi pandangan-pandangan yang tidak ditulis dalam tugas tersebut.

1. Kelebihan

Aspek kelebihan ini sebagian besar merupakan pandangan awam teman sekelompok tugas mengenai website JKT48 ini. Ada beberapa hal yang disoroti oleh mereka:

    a. Navigation Menu pada Main Page, terletak di bagian atas tampak rapi dengan animasi berubah warna menandakan navigasi yang sedang ditunjuk terlihat berbeda dengan website pada umumnya. Yang dimaksud adalah susunan menu navigasi yang berada di top header. Berbeda dengan karakteristik template web umumnya dimana navigation menu berada di bawah header. Seingat penulis, main page web JKT48 dulu juga menerapkan hal yang sama, sebelum akhirnya berubah seperti sekarang

    b. Responsif dan bisa digunakan di mobile device/smartphone. Pada menu utama, tampilan main page bisa menyesuaikan dengan layar smartphone yang memanjang. Navigation menu yang beralih "disembunyikan" di sisi kiri tampilan dengan dibuat slide menu, kemudian submenu seperti News, Schedule, CD, Video, dst. yang di tampilan desktop memanjang horizontal dengan empat postingan beralih memanjang vertikal. 

    c. Submenu navigasi dibuat horizontal dan membuat pembeda dari website pada umumnya. Pada bagian ini, yang dimaksud adalah pengurutan submenu dilakukan secara vertikal menyesuaikan urutan dalam navigasi. Pada tampilan desktop, postingan setiap kategori dibuat horizontal, dan pada tampilan smartphone, postingan kategori dibuat vertikal.

    d. Navigation menu dibuat melayang. Ini terkait dengan poin (a), namun yang dibahas adalah drop-down navigation menu yang dibuat horizontal dan sejajar antar submenu. Apakah ini terlihat sangat wah? Menurut penulis, ini sudah merupakan hal bagus mengingat di bawah navigation menu terdapat slideshow pictures yang bisa saja terhalangi jika drop-down navigation menu dibuat menjulur ke bawah.

2. Kekurangan

Menurut penulis, masih banyak hal yang perlu dibenahi dari website ini. Dalam hal ini adalah terkait antarmuka yang digunakan. Ada beberapa hal yang menjadi sorotan, yakni:

    a. Slideshow yang ditampilkan di header terlihat terlalu besar. Ini pandangan subjektif dari beberapa teman. Sisi positifnya memang terlihat lebih detail, namun di sisi lainnya adalah tampilan awal website seperti hanya penuh di slideshow dan menu navigasi saja. Mungkin bisa diperkecil dan poster-poster yang dibuat juga bisa disesuaikan.

    b. Warna latar pada navigasi yang "seolah" menyatu dengan logo sehingga logo tidak terlihat jelas, sebaiknya diganti menjadi lebih muda atau lebih tua, atau menggunakan warna yang kontras dengan logo. Diakui hampir mirip memang walaupun sebenarnya berbeda, namun apa salahnya jika sedikit dibedakan atau border logo diperjelas sedikit. Lagi-lagi, ini pandangan subyektif.

    c. Button khusus dengan drop-down menu untuk pilihan bahasa. Sebaiknya tidak dengan ikon bendera langsung, karena tidak terlihat apa maksud dari ikon itu sendiri. Sebaiknya dibuat navigasi seperti hanya huruf “Bahasa >” atau dibuatkan menu drop-down/setting.

    d. Judul submenu dengan isi konten tidak seimbang. Maksudnya ukuran judul pada submenu terlihat lebih kecil dibanding konten yang dimuat sehingga memungkinkan pengguna tidak mengetahui atau samar melihat button dari laman tersebut.

    e. Button / guidance kurang jelas sehingga konten yang di maksud tidak tersampaikan untuk user. Terkait dengan poin (d) sebelumnya. Karena ukurannya yang terlalu kecil, sehingga bisa saja luput dari pandangan user.

    f. Pemilihan warna pada ikon di beberapa guidance yang kurang jelas. Semisal, di tombol "Check All" (gambar 3) dimana panahnya terlihat samar dengan warna background. Meskipun akan berubah jika kursor meng-klik/berada di button tersebut, namun alangkah baiknya jika pemilihan warna bisa lebih kontras.

    g. Layout website pada menu utama/main page dan submenu berbeda. Submenu memiliki layout dan background yang berbeda dengan main page sehingga terkesan dialihkan ke laman lain. Sepengetahuan penulis, tampilan website pada submenu seperti di bawah ini sudah sejak tahun 2013 (dan bahkan mungkin sebelum itu, penulis mengikuti JKT48 sejak 2013).

    h. Sidebar terlalu ramai. Jika ingin bisa memfokuskan atau menggolongkan informasi yang akan disampaikan atau lebih baik di hapuskan dan difokuskan pada konten utama yang diinginkan, banyak menu sidebar yang tidak perlu.

    i. Untuk tampilan mobile device/smartphone, menu navigasi dan submenu tidak responsif sehingga kurang nyaman digunakan di perangkat mobile. Terkait dengan poin (2g) terkait dengan perbedaan layout di main page dengan submenu lainnya. Responsivitas website ini terhadap mobile device hanya berlaku di main page, setelah masuk di page lain malah jauh berbeda.

    j. Logo terlihat terlalu besar di beberapa bagian. Yang paling mencolok dari bagian ini adalah logo di main page yang terlihat terlalu besar. Pandangan subyektif penulis sebenarnya tidak terlalu masalah, namun beberapa teman kelompok menganggap logo yang terlalu besar itu mengganggu. Saran mereka adalah menggunakan logo lain (logo dengan tulisan horizontal JKT48).

    k. Logo share media sosial yang kurang tepat secara penempatan. Mungkin lebih tepatnya jika logo like Facebook dan share Tweet bisa ditempatkan di dekat judul postingan. Penempatan button yang tidak tepat juga membuat pengalaman pengguna kurang menyenangkan, menurut penulis.

Selain poin-poin di atas, ada pandangan penulis yang lain terkait dengan website JKT48. Semisal terkait dengan poster pada slideshow yang kurang update. Saat artikel ini ditulis (Januari 2020), setlist teater dari tim KIII sudah bukan lagi setlist "Saka Agari" namun telah berganti dengan "Ramune no Nomikata." Poster Saka Agari sampai sekarang masih dipasang sebagai slideshow, sedangkan setlist Ramune yang sudah berjalan beberapa 2 bulan lebih belum ditampilkan juga. Belum lagi setlist Academy yang "kembali" ke "Pajama Drive", bukan lagi setlist "Boku no Taiyou."

Kedua, pilihan bahasa yang hanya tersedia bahasa Indonesia dan Jepang. Meskipun memang JKT48 merupakan bagian dari 48 Group yang berbasis di Jepang, namun tidak ada salahnya jika menambahkan opsi bahasa Inggris untuk website. Sister 48Group sekarang juga tidak hanya ada di Jepang, di regional Asia Tenggara saja sudah ada Thailand (BNK48, CGM48), Filipina (MNL48), dan Vietnam (SGO48), belum juga AKB48 Team SH dan TP yang masing-masing berbasis di Shanghai, China dan Taipei. Bukankah itu juga cukup berguna untuk ekspansi ke luar tanah air?

Ketiga, soal widget Google+. Sebenarnya ini hanya berlaku untuk member generasi 3 sepengamatan penulis. Tapi mengingat bahwa Google+ sendiri sudah ditutup, mungkin perlu dipertimbangkan untuk menghapus widget yang digunakan untuk menampilkan postingan member di akun G+ mereka dulu. Oh iya, Instawidget yang digunakan juga sepertinya tidak jalan (atau hanya di tampilan penulis saja?).

Sebagai pengguna biasa (apalagi bukan OFC), mungkin tulisan saya ini seperti banyak meminta terkait dengan tampilan website yang mungkin juga tidak banyak dipermasalahkan oleh fans (mungkin ada, tapi tidak teramati penulis). Belum lagi beberapa kali website sampai pernah down, entah dengan alasan apa.

Namun, website ini juga memiliki peran sangat vital untuk berbagai urusan fans, mulai dari sekedar melihat schedule, akses akun keanggotaan (baik gratis maupun OFC), sampai transaksi JKT48 Points dan pembelian tiket serta konten lainnya. Apakah tidak sebaiknya dipertimbangkan untuk dirombak demi kenyamanan pengguna? Apakah ada staf JOT yang membaca, saya tidak tahu. Tulisan ini mulanya hanya tugas kuliah yang dikembangkan saja, namun jika didengarkan dan dipertimbangkan juga lebih baik. Terima kasih.