Tulisan ini ditulis secara spontan, beberapa saat setelah pengumuman restrukturisasi yang mengejutkan di 11 Januari malam. Setelah pengumuman restrukturisasi yang dimulai dari pengumuman yang dilakukan oleh GM Teater JKT48, Melody Nurramdhani Laksani, melalui YouTube official JKT48 pada 10 November 2020 lalu. Berlanjut dengan batalnya debut generasi 10 pada 4 Desember 2020, dan hari ini pada 11 Januari 2021 ketakutan itu akhirnya terjadi.
Mengutip dari pernyataan di website resmi, bahwa restrukturisasi ini akan meluluskan para member yang akan berpisah dari grup ini dalam event “Upacara Kelulusan Khusus JKT48”. Event ini rencananya akan dilaksanakan pada akhir bulan Februari.
Beberapa nama yang akan “berpartisipasi” dalam momen
kelulusan massal Februari 2021 nanti:
Team J :
Adriani Elizabeth, Amanina Afiqah, Diani Amalia Ramadhani, Gabriel
Angelina, Nabila Fitriana, Riska Amelia Putri, Sania Julia
Team KIII :
Anastasya Narwastu, Fidly Immanda, Kandiya Rafa, Nurhayati, Rinanda
Syahputri
Team T:
Aurel Mayori, Umega Maulana, Viona Fadrin
Academy Class A:
Caithlyn Gwyneth, Chalista Ellysia, Christabel Jocelyn, Cindy Nugroho, Febi Komaril, Febrina Diponegoro, Gabriella Stevany, Keisya Ramadhani, Nabila Gusmarlia, Putri Elzahra, Shinta Devi
Di tahun 2021 pun kekhawatiran banyak orang masih belum berakhir. Dimulai
dari cuitan para member Academy Class A pada 6 Januari yang kompak bernada perpisahan. Dan hal tersebut berlanjut pada pertunjukan “Pajama
Drive” 9 Januari dimana pada perform lagu “Boku no Sakura (Bunga Sakuraku)” terlihat
tangis para member yang pecah ketika menyanyikan lagu tersebut. Hingga puncaknya
hari ini, ketika JOT resmi mengeluarkan pengumuman terkait restrukturisasi hari
ini melalui website. Pecah seketika.
Penulis mencoba menganalisis terkait dengan pengumuman kelulusan ini. Jika melihat dari twit para member, kemungkinan JOT melakukan dua cara untuk “meluluskan” member. Pertama, penawaran untuk graduate. Artinya, memang ada beberapa member yang berniat untuk lulus dari dirinya sendiri. Semisal, Fidly yang mengatakan bahwa dia ingin melanjutkan karirnya di bidang e-sports dan Diani yang mengatakan ingin melanjutkan cita-citanya sebagai pramugari. Kemudian cara kedua dengan kelulusan sepihak yang dilakukan oleh manajemen. Hal tersebut bisa tercermin dari notes yang diunggah oleh beberapa member seperti Afiqah dan Tasya.
Apakah keputusan ini sudah tepat? Jika melihat situasi
seperti ini memang harus tega. Menurut penulis, bisa survive di kondisi
yang seperti ini saja sudah hebat. Sudah tahu sendiri bagaimana konsep bisnis
JKT48 yang mengedepankan interaksi penggemar dan idola tiba-tiba harus terhalangi
oleh pandemi yang entah sudah berapa lama melanda.
Ada beberapa twit yang penulis baca, menyayangkan beberapa
member yang potensial turut menjadi “korban” restrukturisasi kali ini. Namun, menurut
penulis kondisi semacam ini tidak bisa dipikirkan hanya untuk sekadar “ego” jangka
panjang. Untuk bertahan jangka pendek saja tersengal-sengal, tidak heran jika
JOT bisa jadi mempertahankan member-member senior yang dianggap lebih banyak
menarik pendapatan.
Teruntuk manajemen (JOT), kalian hebat sudah bisa bertahan
sampai sekarang. Bukan keinginan kita semua untuk terjadi seperti ini. Penulis
yang mengamati JKT48 sejak lama pun merasakan bagaimana beratnya kondisi saat
ini. Kita perlu realistis melihat kondisi yang sedang sulit seperti ini. Ini
baru member, kita tidak tahu bagaimana skema pengurangan staf yang tidak bisa
dilihat gamblang oleh fans. Harapannya sederhana, dengan restrukturisasi dan “reset”
ini semoga bisa membawa pada kondisi yang lebih baik, dengan catatan bahwa
pengelolaan harus baik dan dibarengi dengan inovasi-inovasi yang bisa menggaet
fans baru atau “memulangkan” fans loyal yang sudah pensiun mungkin. Meskipun jujur, penulis kecewa dengan cara penyampaiannya yang terkesan "apa adanya." Minimal mungkin siaran live YouTube seperti pengumuman awal restrukturisasi.
Dan kepada para fans. Sedih itu wajar, perlu beberapa waktu
untuk bisa menerima kondisi yang tidak kita semua harapkan. Namun, dengan
kondisi emosi yang masih belum stabil jangan terlalu gegabah mengambil
keputusan untuk pensi. Penulis pikir itu hanyalah emosi sesaat dan
membuat kita susah berpikir jernih. Jika memang oshi kalian terdampak, tak
masalah untuk bersedih sejenak. Pikirkan kembali untuk mendukung tidak sebatas oshi,
namun juga grup yang telah memberikan pengaruh besar untuk kehidupan kalian.
Tentang oshi memang akan susah untuk move on, namun seiring
perjalanan waktu kita akan menemui yang lebih baik.
Bagaimana dengan penulis? Tweet ini akan menjawabnya.
Menyesal balik ngidol? Gak juga, justru "kesetiaan" bener2 diuji. Toh, ada sisi positif ngidol yang gw dapetin saat balik dan "lebih mendalami"https://t.co/pWBADbHBZB
— Iqbal AR (@iqbalar___) January 11, 2021
0 komentar: