Senin, 01 Maret 2021

ROMANTISASI PEMECATAN YANG TERLIHAT NIAT! | Ulasan Konser Kelulusan JKT48 "Thank You for the Memories"

Halo! Bagaimana kabar kalian para pembaca? Masihkah sedih terbawa suasana kemarin yang sendu? Semoga hari kalian tetap bisa tersenyum meskipun harus menyembunyikannya di depan umum. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengomentari tentang konser kelulusan berjamaah member terdampak restrukturisasi, bahasa kasarnya pemecatan massal.

Sekilas, banyak yang bisa diapresiasi dari penyelenggaraan konser kelulusan di teater ini. Dikarenakan konser kali ini benar-benar full streaming online, maka dibuat panggung tambahan di bawah panggung dengan melapisi lantai dengan (semacam vinyl?) berpola cokelat kayu. Penulis sudah menduganya karena tidak mungkin 26 orang berkumpul di satu panggung teater yang terlihat sesak untuk 16 orang. Selain itu, tambahan LED Vertikal di samping yang menampilkan grafis juga menurut penulis sudah sangat baik untuk mengimbangi perluasan panggung.

Sumber : Twitter @MelodyLaksani92
Yang paling mengejutkan adalah bagaimana pergerakan kamera dan lighting tambahan yang menambah feel dalam menonton. Dugaan awal penulis, angle kamera hanya sebatas 3 kamera still sebagaimana live streaming teater biasanya. Namun, jika menilik behind the scene yang ditunjukkan di Twitter Melody dan Instastory official account tampak sangat serius. Untuk bagian ini, penulis benar-benar salut dan banyak juga yang mengapresiasi, ditambah dengan streaming tanpa lag parah sebagaimana kasus SOL/LUNA Desember lalu. Penulis mengalami lag tapi hanya sekali di M08 (Saikou Kayo) dan itupun tidak lama. Masih bisa dimaafkan untuk itu.

Kekurangan paling jelas adalah molornya acara sampai 10 menit. Sangat disayangkan, namun penulis mengapresiasi permintaan maaf yang disampaikan melalui Twitter. Selain itu, di beberapa lagu tampaknya Switcher-nya kebingungan dalam mengalihkan tampilan layar. Entah switcher atau kameramennya. Dalam beberapa lagu terlihat agak kewalahan dengan tidak menyorot center lagunya. Screen time dan blocking yang belum mengakomodasi member akademi yang memilih lagu tersebut juga agak disayangkan.

Member juga diberi kesempatan untuk memilih satu lagu yang ingin mereka bawakan, tapi jika melihat member Academy tidak ada yang membawakan unit song. Semuanya dibawakan langsung oleh satu tim. Meskipun demikian, penulis mengapresiasi performa stabil dan stamina yang kuat dari member Academy yang membawakan 11 lagu beruntun. Apalagi di sini member bernyanyi secara open mic, cukup untuk membungkam suara-suara haters yang bilang JKT48 bisanya lipsync.

Dalam konser kelulusan kali ini dibawakan 30 lagu. Berikut daftarnya (dengan mengomentari beberapa lagu yang dibawakan, tidak semua):

M01. First Rabbit (Team J)

Lagu pertama yang langsung bikin ambyar. Lagu ini dibawakan oleh tim J. Lirik yang menceritakan tentang seseorang yang mencoba mengambil langkah pertama untuk memulai hal baru ini sangat relate kepada 26 member yang akan melanjutkan mimpinya di luar JKT48.

M02. Zetsumetsu Kurokami Shoujo (Gadis Rambut Hitam yang Punah) (Team KIII)

Menggunakan kostum Saka Agari. Penulis tidak banyak mengomentari lagu ini, tidak terlalu familiar dengan lagunya. Hehe.

M03. Kinou Yori Motto Suki (Dibanding Kemarin Semakin Suka) (Team T)

Dari ketiga lagu yang dibawakan tim, pandangan penulis lebih karena lagu yang dibawakan tidak tertebak.

MC1 (Celine, Gaby, Feni, Shani, Gracia, Fiony)

Membicarakan mengenai kenangan bersama teman-teman yang akan lulus. Kemudian dilanjutkan dengan video yang bercerita tentang suasana sekolah dan wisuda di dalam aula. Seperti suasana wisuda pada umumnya, satu per satu member menerima suatu kertas (anggap saja ijazah kelulusan) dari Melody. Video pertama menunjukkan Caithlyn, dan kemudian member lain ditampilkan secara berselingan sebelum perform lagu pilihan mereka.

M04. Tsugi No Season (Musim yang Selanjutnya) (Cathlyn - Academy)

M05. Ponytail to Chouchou (Ponytail dan Shu-shu) (Abel - Academy)

M06. Seishun no Laptime (Laptime Masa Remaja) (Shinta - Academy)

M07. BINGO! (Chalista - Academy)

M08. Saikou Kayo (Luar Biasa!) (Vany - Academy)

Dari lagu ini, performa Vany yang dulu dianggap sebagai “the next Acoustic” terlihat. Terlihat sayang, namun tidak dapat dipungkiri semua sudah kadung terjadi. Entah mengapa penulis memperhatikan di bagian ini

M09. Gomen ne, Summer (Maafkan, Summer) (Febi - Academy)

MC2 (Julie, Lala, Fia, Yori)

Membahas mengenai kenangan dari lagu-lagu yang telah dibawakan. Fia juga bercerita mengenai dia yang lebih memilih shooting Tsugi no Season ketimbang sekolah padahal terancam DO.

M10. Mirai no Kajitsu (Buah Masa Depan) (Nunu - Academy)

M11. Koi no Keikou to Taisaku (Arah Sang Cinta dan Balasannya) (Bri - Academy)

M12. Run! Run! Run! (Puwel - Academy)

MC3 (Brielle, Aya, Nanda, Vivi, Amel)

Membahas mengenai kesan waktu menjadi Academy. Aya belum merasakan Academy, kemudian Nanda yang langsung naik tim, dan Vivi yang menjadi senbatsu single original pertama.

M13. Lay Down (Keisya - Academy)

Satu pertanyaan langsung melintas ketika Academy membawakan lagu ini. Bisa-bisanya “para bocil” membawakan lagu ini. Sebagaimana yang diketahui bahwa lirik Lay Down ini dewasa banget. Dewasa dalam artian kurang cocok dengan yang di bawah umur. Pahamlah dengan apa yang penulis maksud *tersenyum nakal*

M14. RIVER! (Nabira - Academy)

Banyak yang berpendapat bahwa Nabila mulai menemukan passion-nya di JKT48, terutama dengan personanya yang unik. Di lagu ini juga terlihat sekali bagaimana performa Nabila sendiri. Sayang sekali mimpinya harus terhenti di sini.

M15. Pajama Drive (Olla, Ume, Vany)

M16. Tenshi no Shippo (Ekor Malaikat) (Afiqah, Nunu, Adel)

M17. Oshibe to Meshibe to Yoru no Chouchou (Benang Sari, Putik, dan Kupu-kupu Malam) (Brielle - Jinan)

Sebuah kejutan! Sama seperti Lay Down, lirik lagu ini juga cukup *ya begitulah*. Selain itu juga, pemilihan Jinan sebagai couple untuk lagu ini juga tidak pernah terlintas dalam benak penulis. Ada yang berpendapat bahwa sebenarnya Brielle sudah tahu genre mana yang menjadi kekuatannya *tersenyum nakal*. Penampilan Jinan juga berhasil membuat penulis terpukau dan sampai menyebut. Penulis juga tidak mau membanding-bandingkan dengan member lain yang membawakan lagu ini, tapi secara umum memang mantap!

M18. Aozora Kataomoi (Langit Biru Cinta Searah) (Tasya – Gracia, Amel, Ariel, Lala, Jinan, Jesslyn)

M19. Shonichi (Hari Pertama) (Indy – All Gen 6)

Lagu pertama dan terakhir Indy membawakan lagu ini. Sekian komentar penulis di lagu ini.

M20. Love Trip (Lisa - Pilihan)

Selain Lisa yang menjadi center di lagu ini, beberapa member seperti Celine dan Fia tampak mulai menangis. Ya, bukan mau berkomentar apa-apa tapi ini seperti momen yang benar-benar menyedihkan pasti.

MC4 (Afiqah, Tasya, Indy, Lisa, Ume, Keisya)

Membacakan Live Tweet

M21. End Roll (Nanda - Aya, Eli, Gita)

M22. Ame no Doubutsuen (Kebun Binatang Saat Hujan) (Yori, Freya, Jessi, Zee, Christy, Muthe, Olla, Dey)

Satu-satunya lagu yang tertebak karena spoiler dari foto yang diunggah Frieska di Twitter sebelum akhirnya dihapus.

M23. Kenyataan yang Ternoda (Kegarete Iru Shinjitsu) (Fia - Pilihan)

Lagu yang tidak familiar bagi penulis. Lewati saja.

M24. Hayaokuri Calendar (Kalender yang Dipercepat) (Lala - Pilihan)

M25. Haru ga Kuru Made (Sampai Musim Semi Tiba) (Julie - Diani)

M26. Yuuhi Wo Miteiru Ka? (Apakah Kau Melihat Mentari Senja?) (Vivi - Team T)

Penulis kaget ketika Vivi ternyata lebih memilih membawakan Yuuhi wo Miteiru ka? Sebagai lagu pilihannya. Lagu ini seperti sangat mewakili team T yang sudah berada di senjakalanya (untuk ketiga kali). Capek tentunya, tapi hidup harus terus berjalan.

M27. Himawari (Bunga Matahari) (Diani - Gen 5)

Lagu ini dibawakan oleh seluruh anggota generasi 5 yang tersisa. Cukup menyesakkan memang ketika Eve menjadi satu-satunya anggota generasi 5 yang tersisa dan membawakan lagu ini bersama-sama.

M28. Kondokoso Ecstasy (Kali ini Ecstasy) (Amel - Pilihan)

Lagu ini sudah lama tidak penulis dengar. Karena di lokasi penulis sudah magrib jadi tidak terlalu mendengarkan bagaimana pembawaan lagunya. Namun, dengan seifuku gelap membuat pesona Amel berbeda dan terlihat garang. Kenapa baru sekarang aku menyadarinya?

MC5 (Yori, Diani, Lala, Fia, Tasya)

Membicarakan mengenai proses shooting video kelulusan dan menampilkan behind the scene seperti Tasya yang ketiduran, Yori potret pakai kamera, dan lain-lain.

M29. To Be Continued (Aya - Pilihan)

Dari awal lagu, Aya sudah menangis. Celine yang juga menangis sampai diusap oleh Aya sendiri. Yang menjadi the best moment di lagu ini adalah saat Aya mencium dan memeluk Christy. Seperti chemistry sayang yang tidak dibuat-buat

MC6 (Gaby, Jessi, Christy, Zee)

Menceritakan cara terbaik membuat kenangan terindah bersama seseorang. Masing-masing bercerita.

M30. Sakura no Hanabiratachi (Kelopak-Kelopak Bunga Sakura)

Sumber : Twitter @officialJKT48 (nggak sempat capture, keburu mewek)

Lagu penutup wajib di acara kelulusan ini dibawakan oleh 26 member yang akan lulus dengan menggunakan dress. Menempati stage atas dan bawah. Kemudian ditutup oleh ucapan dari Yori dan Lala, Aya menutup dengan Se no. Video penutup member yang lulus dengan Melody, ceritanya foto bersama.

Mengomentari konsep video, penulis lebih melihat kepada kecocokan antara lokasi sekolah dengan seifuku yang digunakan. Penulis masih belum paham mengapa dengan latar belakang sekolah negeri (Penulis pernah menyampaikan di Twitter bahwa lokasi yang digunakan adalah SMAN 31 Jakarta, sebagaimana yang terlihat di foto promosi H-2 dan H-1) mereka memilih menggunakan seifuku sekolah ala Jepang dengan menyesuaikan tiap tim.

Misalkan dengan opsi pertama, jika tetap menggunakan seifuku ala Jepang mungkin bisa menggunakan latar sekolah internasional semisal Jakarta Japanese School yang pernah dipakai di MV ‘Sedikit Saja I Love You’. Atau juga studio ala-ala. Atau dengan opsi kedua, menyesuaikan dengan menggunakan seifuku lokal SMA yang bisa saja setiap member pasti punya masing-masing. Ini hanya semisalnya, tapi sudah kadung jadi mau bagaimana lagi.

Selain itu, absennya Kinal sebagai Kepala Sekolah JKT48 Academy juga membuat penasaran penulis walau hanya muncul di member Academy semisal. Setidaknya keberadaannya lebih sesuai jika terkait dengan momentum wisuda. Coba bayangkan jika wisuda sekolah kalian tanpa kehadiran kepala sekolah, terasa aneh. Hanya Melody yang muncul di video ini. Meskipun begitu, konsep secara umum sudah baik. Mungkin di momen kali ini penulis berkomentar agak baik kepada JOT setelah restrukturisasi.

Oh iya, dari catatan penulis viewers-nya tertulis 5531. Jika dikali harga tiket, pendapatan kotor mencapai 276,55 juta. Masih kotor, tapi okelah.

Thank You!


Senin, 08 Februari 2021

Cara Ceroboh dalam Berbisnis? - Opini dan Saran untuk JKT48 Setelah Restrukturisasi

Sumber : RCTI+ (Event Sol/Luna, 19 Desember 2020)

JKT48 telah mengumumkan restrukturisasi grup pada 10 November 2020 silam, di mana manajemen akan melakukan pemangkasan jumlah staf dan member. JKT48 Operation Team (JOT), manajemen JKT48 melakukan restrukturisasi ini secara bertahap. Dimulai dari pengumuman pembatalan debut generasi 10 pada 4 Desember, dan berlanjut 11 Januari 2021 tentang member terdampak restrukturisasi yang berjumlah 26 orang.

Kondisi keuangan yang memburuk sebagai dampak pandemi yang menghambat kegiatan-kegiatan JKT48, sehingga stakeholder terkait sempat hendak membubarkan grup. “Kami merasa tujuan dibentuknya JKT48 tidak dapat diberikan secara maksimal. Faktanya, secara bisnis, grup ini mengalami kerugian yang menyakitkan. Di posisi yang sulit untuk beroperasi,” ucap Melody Nurramdhani, GM Teater JKT48, dalam rilis yang diunggah di YouTube resmi JKT48 pada 10 November silam.

Setelah pengumuman 10 November 2020 yang berbarengan dengan tagar #KamiBersamaJKT48, berlanjut dengan batalnya debut generasi 10 pada 4 Desember 2020, dan 11 Januari 2021 diumumkannya member terdampak restrukturisasi via website. 2 Februari lalu, pengumuman mendadak mengenai struktur dan konsep baru JKT48 telah disampaikan oleh juru bicara yang sama. Lalu, bagaimana penulis menilai semua yang telah terjadi sekarang setelah mengamati dan membaca berbagai pendapat yang berseliweran di linimasa?

Penulis akan membagi pembahasan opini penulis berdasarkan tanggal pengumuman (11 Januari dan 2 Februari) dan opini yang akan menyinggung banyak hal. Daripada semua isi pikiran tentang restrukturisasi bikin overthinking, lebih baik semuanya dituliskan dan ini akan jadi tulisan yang cukup panjang. Bisa jadi ini adalah awal dan akhir penulis menyuarakan hal serius semacam ini di segmen yang "suka-suka"

Opini Tentang Pengumuman 11 Januari

a. Asumsi : Apa Dasar JOT "Memecat" Member Terdampak?

Sebelumnya, penulis pernah menyinggung di artikel tentang restrukturisasi tentang analisis singkat mengenai kemungkinan alasan member di-graduate-kan. Jika menilik sekilas, ada dua kemungkinan member graduate yakni penawaran graduate dan “dipaksa” graduate.

Pertama, penawaran untuk graduate. Beberapa member yang berniat untuk lulus dari dirinya sendiri. Semisal, Fidly yang mengatakan bahwa dia ingin melanjutkan karirnya di bidang e-sports dan Diani yang mengatakan ingin melanjutkan cita-citanya sebagai pramugari. Kemudian cara kedua, graduate “paksa”. Hal tersebut bisa tercermin dari tweet beberapa member yang menyiratkan perasaan terkejut dari mereka setelah pemberitahuan.

Namun, seiring berjalannya waktu beberapa member juga mulai “bersuara” terkait pengumuman 11 Januari tersebut. Penulis lupa persisnya di mana membaca dan mendengar mengenai kasus ini, di mana muncul anggapan bahwa member yang mengatakan sudah lama mendiskusikan dengan manajemen sebenarnya hanya “mencari alasan” saja. Karena penulis tidak menemukan pembahasan yang dimaksud, maka penulis tidak terlalu berani mengeluarkan pendapat. Apakah ada sesuatu yang disembunyikan?

Terlepas dari itu, ada asumsi logis yang penulis temukan di Twitter mengenai perkiraan variabel-variabel yang menjadi pertimbangan JOT untuk “meluluskan” member yang terdampak restrukturisasi.

  1. Member yang terdampak restrukturisasi sebagian besar bukan merupakan senbatsu/undergirls. Sousenkyo bisa dijadikan variabel untuk mengukur kekuatan fanbase, yang jelas akan memengaruhi hasil Sousenkyo yang berdampak secara ekonomi bagi manajemen. Meskipun begitu, masih menjadi tanda tanya mengapa sekelas top Sousenkyo seperti Amel dan Aya bisa terdampak. Bisa jadi mereka memiliki faktor-faktor lain yang tidak diutarakan kepada fans, selain alasan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
  2. Performa member secara bisnis. Ini tidak terkait tentang bagaimana performa di show, namun lebih terkait dengan bisnis. Apakah bisa memberikan income yang besar untuk manajemen? Bisa melalui penjualan Video Call, saweran Showroom, kemampuan menarik penonton ke Teater, dll.
  3. Penyesuaian konsep. Seperti yang telah diutarakan oleh GM Teater JKT48 bahwa JKT48 akan membuat konsep baru, sehingga mungkin akan dilakukan penyesuaian di mana member yang dianggap tidak sesuai dengan konsep baru yang akan dibangun akan diluluskan. Ini berlaku untuk beberapa member seperti Yori dan Afiqah yang dianggap “masa depan JKT48.”

Meskipun begitu, ada hal yang menurut penulis mengganjal, mengenai pernyataan Melody yang dikutip JawaPos (12/1) mengenai bagaimana manajemen memilih member yang terdampak restrukturisasi. Salah satu alasan yang dimunculkan adalah kecocokan dengan konsep JKT48 yang akan berubah ke depannya. Pemilihan kata-kata ini cenderung seperti tidak menghargai mereka yang terdampak karena adanya pembandingan antar-member.

Ada pandangan jauh dari beberapa komentar yang mengatakan bahwa pemilihan kalimat ini juga bisa dijadikan kode bahwa akan ada pembaruan total dengan meluluskan seluruh anggota lama dan menggantinya dengan image baru. Penulis tidak akan membahas mengenai isi kolom komentar yang terlihat seolah realistis dengan bukti-bukti yang mereka tawarkan, mungkin biar menjadi opsi alternatif dan akan terbukti nanti.

b. Opini : Mengapa Member Tidak Dihiatuskan Saja?

Ada beberapa suara yang berpendapat bahwa mungkin member dihiatuskan saja. Namun, penulis memiliki pendapat bahwa menghiatuskan member sama saja dengan menggantungkan harapan kepada member. Memang dari sisi manajemen dan fans akan diuntungkan, namun tidak dari sisi member. Mungkin saja ada member yang menggantungkan ekonominya dari hasil gaji di JKT48, dan itu juga berisiko mengingat sebagian dari mereka sudah tidak dibantu secara finansial dari keluarganya. Kalaupun mereka mencoba mencari pemasukan dengan cara lain, tentu saja akan bertabrakan dengan kontrak mereka di JKT48. Mungkin saja, namun penulis juga tidak terlalu paham mengenai skema kontrak kerja profesional.

Penulis berpendapat bahwa “pemecatan” bisa menjadi opsi, namun bukan yang terbaik. Bagaimana jika manajemen melakukan jalan tengah dengan memberi member ruang untuk dapat menerima pemasukan dengan cara lain semisal endorsment atau pekerjaan lain? Namun penulis rasa ide ini terlambat, saran yang bisa diberikan adalah agar JOT memberikan privilage kepada member terdampak untuk dapat kembali jika kondisi berangsur normal sebagaimana yang diberikan kepada member generasi 10 yang batal debut. Terlepas dari apakah member akan kembali atau tidak, itu adalah hak mereka masing-masing namun setidaknya pihak manajemen telah memberikan “keistimewaan” ketika mereka ingin kembali.

Opini Tentang Pengumuman 2 Februari

a. Prediksi yang Terjadi dan Isu Peniadaan Kapten

Sebagaimana yang penulis singgung di breaking news 2 Februari lalu, penulis sudah menduga jika akan ada pembubaran tim dan dijadikan satu tim secara utuh. Sebenarnya ini adalah analisis paling kuat menurut penulis selain pemerataan anggota tim hingga masing-masing berjumlah 11 anggota, atau pembubaran kembali team T yang de javu ke tahun 2019 silam.

Yang belum disinggung di artikel tersebut adalah soal peniadaan kapten. Menurut penulis pada bagian ini masih belum jelas, apakah yang dimaksud peniadaan kapten adalah sebatas kapten per team atau termasuk kapten JKT48. Jika benar-benar peniadaan kapten ini termasuk kapten JKT48, ini sudah masuk sebagai keputusan fatal.

Di masa sulit, peran pemimpin sangat penting sebagai orang yang mendorong semangat dalam sebuah kelompok. Kapten yang diambil dari member bisa mendorong moral member lain untuk tetap “survive” di tengah kondisi yang benar-benar tidak nyaman saat ini. Jika sampai kepemimpinan kapten di JKT48 ditiadakan seluruhnya maka bisa menjadi sebuah blunder lagi, terlepas dari nasib Gaby yang “di-PHP” oleh manajemen.

b. Fatamorgana Konsep Baru ala Manajemen JKT48

Berikutnya mengenai konsep baru JKT48. Mengutip dari Jawa Pos (12/1), Melody menyampaikan bahwa akan ada perubahan struktur secara mendasar, kami akan banyak berfokus kepada pembangunan kembali dari awal secara fundamental sekaligus memikirkan program kerja yang baru dan fresh. Banyak orang menduga-duga mengenai konsep baru JKT48 yang akan dibuat dengan tetap meneruskan tagline ONE yang sudah diumumkan sebelumnya.

Namun, seperti dugaan penulis, berekspektasi tinggi kepada JOT adalah sebuah kesalahan. Penyatuan tim serta kembalinya setlist lama ini seolah membuang ekspektasi konsep fresh yang dijanjikan oleh manajemen. Apakah konsep baru ini juga bisa dilihat dari single baru yang akan dirilis? Jika menilik dari pernyataan Melody pada wawancara dengan Jawa Pos (4/2), untuk karya bagi khalayak umum, manajemen sudah menyiapkan single baru dengan warna yang berbeda. Sehingga bisa jadi pemilihan single Darashinai Aishikata adalah pembaruan konsep yang dimaksud oleh JOT. Latar belakang pemilihan single ini mungkin akan dijelaskan ketika peluncurannya 16 Maret nanti.

c. Setlist Baru Seumur Jagung dan Recycling Setlist Lama

Dalam penjelasan Melody kepada Jawa Pos (4/2) terkait dengan dihapuskannya setlist Ramune no Nomikata, ia menyampaikan bahwa setlist Ramune no Nomikata milik team KIII. Sehingga warna tim masih sangat kental di setlist tersebut. Dengan konsep JKT48 yang baru, kami ingin memulai semuanya dari awal tanpa sekat dan warna tim tertentu.

Namun jika berbicara sekat tim, masing-masing setlist lama yang dipilih juga berisiko memunculkan sekat tim karena masing-masing setlist juga identik dengan tim yang ada sebelumnya. Semisal Renai Kinshi Jourei yang identik dengan tim J, Seishun Girls dengan KIII, dan Seifuku no Me yang identik sebagai setlist team T. Jika menginginkan konsep baru tanpa sekat tim, seharusnya JOT bisa menggunakan setlist baru. Beberapa penggemar berpendapat bahwa setlist “RESET” milik AKB48 bisa dimunculkan sebagai penggambaran JKT48 yang “di-reset”.

Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi pembandingan antara satu member dengan member lain/eks-member yang identik dengan setlist tersebut jika tetap menampilkan setlist yang sudah ada, baik setlist secara umum ataupun unit song yang dibawakan. Penulis masih belum paham mengenai tantangan baru apa yang akan dihadapi oleh JKT48 dengan konsep barunya.

Mengutip dari Jawa Pos (4/2), ketika ditanya mengenai keputusan recycling setlist lama sebagai langkah aman, Melody menampik hal tersebut dan mengatakan bahwa setlist akan dibawakan dengan rasa yang berbeda dan berharap agar penonton dapat menikmati setlist tersebut dengan perasaan yang berbeda. Bagaimana caranya menikmati setlist lama dengan perasaan yang berbeda?

Hal yang penulis amati mengenai pemilihan setlist lama adalah kemungkinan dari manajemen yang ingin memulangkan fans lama. Pandangan penulis sendiri sudah cukup sulit jika berbicara mengenai strategi menarik fans lama. Fans yang memutuskan untuk pensi tentu punya alasan yang tidak terbatas pada kebosanan atau hal-hal yang berkaitan dengan konsep yang diterapkan, namun juga karena alasan pribadi yang ada di luar kontrol manajemen. Lalu, dasar JOT memilih recycle setlist lama seperti apa sesungguhnya?

Bagi sebagian penggemar, terkhusus yang baru datang di era pandemi, kehilangan setlist Ramune no Nomikata dan Fly! Team T adalah sebuah hal yang menyesakkan dada. Terlebih, banyak sekali fans yang memuji setlist yang diperjuangkan sangat susah oleh tim KIII. Dimulai dari konser KIII di Februari 2020, latihan di tengah pelaksanaan PSBB, hingga drama menjelang shonichi setlist. Begitu juga dengan Fly! Team T yang hadir memberi harapan di tengah kondisi pandemi yang masih belum mereda.

Penulis yakin akan ada yang merasa kehilangan, namun bagaimanapun juga begitulah keputusan manajemen. Pandangan penulis masih sama dengan sebelumnya, sepakat dengan keputusan “memensiunkan” setlist namun menyayangkan keputusan JOT berupa recycling setlist lama yang dianggap masih identik dengan tim juga. Mengenai Seifuku no Me yang sering dikambinghitamkan fans sebagai salah satu penyebab cedera beberapa member, sepertinya live Showroom Celine (3/2) sudah mengklarifikasi bersih. Salut untuk Celine yang berani “pasang badan” menjawab desas-desus warga fandom JKT48 tentang SnM selama ini.

Selain itu, dalam melakukan performance setlist secara bergantian, maka cukup berisiko pada member yang kelelahan. Penulis tidak tahu soal bagaimana perlakuan JOT dan kemampuan fisik member, namun dengan kesibukan yang lebih padat ini member dituntut untuk bekerja lebih keras dan berisiko kelelahan. Dari stamina yang menurun tersebut, bukankah risiko cedera juga malah meninggi? Ini hanya pandangan subyektif semata, dan jika salah mohon dikoreksi.

Opini Kepada Stakeholder (Manajemen dan Fans)

a. Manajemen Risiko

Sebagai entitas bisnis, tentunya dalam manajemen krisis, masalah restrukturisasi seharusnya berada di level manajemen dan stakeholder pengambil keputusan. Aset utama, dalam hal ini adalah para member, seharusnya perlu dijaga karena sumber income dalam bisnis idol group.

Evaluasi dan restrukturisasi seharusnya dilakukan pertama kali kepada program kerja dan beban manajemen, entah dengan rotasi atau pengubahan SOP. Masih menjadi tanda tanya juga bagaimana member seolah menjadi beban perusahaan, apalagi jika menilik beberapa teriakan fans yang kecewa dengan terdampaknya beberapa member yang dianggap bisa menjadi masa depan JKT48. Selain itu, alih-alih menanyakan pendapat fans sebagai stakeholder, itupun kalau dianggap, JOT malah membangun struktur baru yang cenderung lebih membebani member agar bekerja lebih keras.

Yang masih menjadi tanda tanya dari penulis adalah, apakah perusahaan sebesar JKT48 dan agensinya, Dentsu, tidak memiliki sumber daya yang mampu mengelola risiko manajemen yang baik?

Sebelum itu, pengertian dari risk management atau manajemen risiko (yang selanjutnya disebut MR) adalah langkah identifikasi, evaluasi, dan prioritas risiko diikuti dengan penerapan sumber daya yang terkoordinasi dan ekonomis untuk meminimalkan, memantau, dan mengendalikan kemungkinan atau dampak dari kejadian yang tidak menguntungkan. MR terbagi atas manajemen risiko operasional, manajemen risiko hazard, manajemen risiko finansial, dan manajemen risiko strategis.

Mari tengok sejenak timeline JOT (referensi : Instagram FaseBaru dengan penyesuaian).

  • Pengumuman Darurat : 14 Maret 2020 (Pemerintah menetapkan COVID-19 sebagai Bencana Nasional), 17 Maret 2020 (JOT mengumumkan penutupan teater).
  • Audisi Generasi 10 : 2 Juni 2020 (Pembukaan pendaftaran secara online).
  • Peresmian Team dan Setlist : 22 Agustus 2020 (Fly! Team T diresmikan bersama dengan team T formasi Baru), 15 November 2020 (Shonichi Ramune no Nomikata oleh Team KIII).
  • Event Besar JKT48 : 12 September 2020 (Anniversary JKT48 Theater), 19 Desember 2020 (Sol/Luna Anniversary Concert and Graduation Ceremony)
  • Pengumuman Restrukturisasi : 10 November 2020 (Pengumuman Restrukturisasi), 4 Desember 2020 (Pembatalan Debut Generasi 10), 11 Januari 2021 (Pengumuman Terdampak Restrukturisasi), 2 Februari 2021 (Pengumuman Struktur dan Kegiatan JKT48)

Lalu, di manakah JOT patut dikatakan gagal memanajemen risiko? Di saat pemerintah telah mengumumkan darurat COVID-19 pada bulan Maret, JOT dengan cukup berani mengadakan audisi generasi 10 dan membentuk formasi tim T baru beserta setlistnya, namun pada November 2020 dan Januari 2021 malah mengumumkan restrukturisasi dengan alasan force majeure alias pandemi COVID-19. Dalam urusan bisnis besar, apakah sudah dipikirkan risiko-risikonya? Dalam mengambil keputusan hidup diri sendiri saja harus berhati-hati, apalagi bisnis besar yang melibatkan banyak orang.

Keputusan JOT menimbulkan tanda tanya, dengan beraninya membuka audisi generasi 10 dan formasi tim T yang pasti menggunakan dana operasional besar. Mereka juga pastinya memahami bahwa pemasukan dari penjualan konten digital berbonus video call dan streaming teater tidak sebesar seperti kegiatan offline sebelum pandemi (JawaPos, 4/2) sehingga cukup berisiko mengadakan event-event besar. Belum lagi dengan meluluskan 26 member yang tentu saja akan menghilangkan kepercayaan fans dari 26 member tersebut yang pasti juga akan berpengaruh terhadap pendapatan mereka. Pada akhirnya, keputusan yang diambil menjadi blunder yang berkesinambungan menurut penulis.

Melihat timeline sejak pengumuman bulan Januari, sepertinya JKT48 akan sangat sibuk hingga setidaknya bulan Maret mendatang. Dengan jadwal beruntun tersebut, apakah JOT sedang mengejar sesuatu? Ditambah dengan pengumuman yang terkesan singkat sehingga seperti tidak ada perencanaan jangka panjang dalam manajemen.

b. Public Relation yang Perlu Dibenahi

Berikutnya, penulis juga tertarik dengan pernyataan Melody pada pengumuman awal restrukturisasi 10 November silam, yang menyampaikan bahwa manajemen dan stakeholder ingin membubarkan JKT48. ”Beberapa bulan terakhir, manajemen dan stakeholder berdiskusi. Apakah tidak ada cara lain bagi JKT48 selain untuk bubar?”

Pertanyaan paling simpel, siapa saja stakeholder yang terlibat dalam diskusi tersebut? Apakah fans juga turut dilibatkan dalam diskusi tersebut? Mengingat selama ini manajemen sering mengambil keputusan-keputusan besar tanpa melibatkan fans. Bahkan pada pengumuman restrukturisasi lalu, manajemen hanya meminta fans legawa dan menerima.

Sebagai grup yang mengakulturasi budaya Jepang, penulis mengambil contoh seorang pejabat yang masih terduga kasus maka ia akan meminta maaf dan mengundurkan diri. Mengapa JOT dengan representasi oleh juru bicaranya tidak melakukan hal yang sama? Ini hanya pandangan subyektif penulis, namun apa salahnya menghargai fans yang pasti bersedih meskipun tidak ada yang bisa disalahkan? Bukankah attitude semacam itu juga ditekankan kepada para member sebagai fanservice? Bukankah juga dahulu manajer sampai turun langsung ke teater dan meminta maaf secara langsung?

Penulis juga menyoroti dari beberapa jawaban lain dari Melody terkait beberapa pertanyaan yang terkesan klise dan masih menggantung. Pandangan penulis, cara komunikasi seperti ini perlu dihindari. Di dalam manajemen grup sebesar JKT48, apakah tidak ada PR yang bisa mengelola bagaimana cara manajemen menyampaikan informasi ke publik? Begitu pula dengan media sosial yang terkesan template

Selain itu, penulis menyayangkan kembali sikap Melody yang menaikkan hate comment mengenai restrukturisasi, padahal masih banyak postingan lain yang bernada positif dan membangun. Kalau gimmick drama dan belas kasih terus dimunculkan sedangkan kesalahan tidak kunjung diperbaiki, jangan heran jika fans mulai kesal dan (tidak perlu dilanjutkan, sudah ketebak kan?)

Dengan segala masukan dari fans yang telah tersebar luas di media sosial, besar harapan JOT dapat mendengarkan dan membacanya. Atau sekalian mengajak perwakilan fans, entah dari fans OFC atau MVP 300 ke atas, untuk berdiskusi tentang masa depan JKT48. Penulis yakin bahwa masukan dari fans pasti berguna, terlebih latar belakang fans JKT48 banyak yang bukan orang sembarangan. Jangan sampai slogan “Tumbuh dan Berkembang bersama Fans” hanya menjadi gimmick belaka.

c. Fandom : Lingkungan dan Pelayanan

Berikutnya, tentang fans dan segala desas-desus di dalamnya. Penulis tidak akan membahas mengenai kabar burung tentang “pembubaran” dari akun-akun yang dianggap sebagai “orang dalam”. Isu yang belum terverifikasi kejelasannya dan pendapat penulis bahwa hal tersebut malah dapat mengeruhkan suasana. Warga fandom satu ini memang mudah terpancing kalau meributkan sesuatu yang tidak penting dan masih abstrak. Menghindari toxic fandom memang agak susah, di manapun pasti akan menemui tipikal fans toxic.

Kemudian, baik sebelum maupun sesudah restrukturisasi masih banyak fans yang membandingkan antara satu member dengan member lainnya. Masih ada kasus beberapa member yang di-bully seperti Aurel yang dispam komentar, atau bahkan seremeh member yang suka membahas soal ke-korea-an. Terutama di masalah restrukturisasi, banyak yang membandingkan bahkan menjelek-jelekkan member lain. Beberapa oknum menyerang member yang bahkan tidak tahu apa-apa soal restrukturisasi dan menyalahkan bahwa dialah penyebab oshi-nya “dipecat.” Mohonlah kepada para fans untuk mengurangi hal-hal seperti ini, semua cibiran itu tidak akan mengubah apapun. Sakit hati itu wajar, namun tetaplah berpikir sehat.

Di balik sisi negatif internal perwotaan dan stigma dari masyarakat awam, sejujurnya penulis masih jatuh cinta dengan cara fandom ini menunjukkan dukungan kepada member. Selain dari cara-cara konvensional di acara-acara resmi JKT48, bahkan mereka juga melakukan ucapan yang unik. Semisal, ucapan graduation Beby yang dipajang besar di Holywings, atau ucapan selamat ulang tahun yang unik semisal dipasang di reklame sampai remix DJ ala-ala. Belum lagi hal-hal lain yang membuat penulis terkagum melihatnya.

Layanan kepada fans sepertinya juga perlu dibenahi. Penulis pernah mengulas tentang website JKT48 dan memang masih banyak yang perlu diperbaiki. Kemudian hal-hal penting lain seperti sistem pembayaran yang dirasa masih cukup menyulitkan banyak fans dan website yang seringkali down. Sistem IT yang terkait dengan ini sepertinya perlu banyak dibenahi. Namun, penulis mengapresiasi pemilihan mitra streaming dengan tiket.com dan RCTI+ terlepas dari segala kekurangannya. Penulis tidak akan mengomentari tentang pelayanan secara langsung di teater karena belum pernah merasakan. Jadi, penulis tidak akan membahasnya.

d. Inovasi Produk, Pembajakan, dan Lisensi Konten

Salah satu masukan yang bisa diberikan kepada JOT adalah inovasi produk. Penulis kira dengan membuat merchandise limited edition yang ikonik, pastilah bisa laku. Atau semisal membuat konten digital spesial seperti karya seni buatan member atau ucapan khusus dari member. Jangan terlalu terpaku pada produk yang itu-itu saja, apalagi di era digital yang sudah menuntut adaptasi. Soal orisinalitas bisa saja menggunakan tanda tangan member atau special message member yang otentik dan tidak mungkin ditiru. Meskipun begitu, kualitas konten juga perlu ditingkatkan mengingat cukup banyak keluhan terkait produk dan konten yang dijual. Sudah banyak kok kasusnya, tidak perlu ditunjukkan. 

Masalah pembajakan konten yang sepertinya terlihat lumrah di negeri ini, apapun fanbase-nya. Pembajakan seperti menjadi masalah umum dalam publikasi dan hak cipta karya di negeri ini. Kasus link re-upload dan link mirror streaming adalah salah satu tantangan yang dihadapi oleh JOT dalam menjalankan teater streaming. Tindakan pembajakan memang tidak dapat dibenarkan dan cukup susah untuk menambal bagaimanapun caranya mengingat mindset masyarakat kita masih belum cukup untuk mengatasi masalah pembajakan.

Ada beberapa solusi yang bisa diberikan, yakni meningkatkan pengawasan dan klaim hak cipta. Penulis juga melihat banyak lisensi hak cipta lagu lari ke 48Group lainnya semisal AKB48, SKE48, dan bahkan BNK48. Penulis berharap JOT dapat mengurus soal lisensi lagu-lagu JKT48 agar tidak lari sepenuhnya ke grup lain, mengingat income dari sana bisa membantu keuangan grup.

Sebagai penutup, apakah Cara Ceroboh untuk Mencinta adalah representasi manajemen dalam menghadapi kondisi sulit di masa pandemi yang ceroboh dalam menjalankan bisnis ini? Atau bahkan akan ada pembaruan besar-besaran yang tidak pernah terlintas di benak para fans? Hanya mereka yang tahu. Lagi-lagi tulisan panjang lebar ini hanya sekedar opini seorang fans yang mengikuti grup idola ini sejak kelas 5 SD dan grup idola kesayangannya ini telah menjadi bagian dari masa remajanya yang agak kaku. Semangat!

Kutipan dan Referensi
Hubbard, Douglas (2009). The Failure of Risk Management: Why It's Broken and How to Fix It. John Wiley & Sons. p. 46
1. Podcast (Spotify)
https://open.spotify.com/episode/6gKQIMpRiMqqkqey0nlcAo?si=5P3_kTZkTmOMeE6NIeJVIw
https://open.spotify.com/episode/09oWYfzkvl5LxsjmIwKnzA?si=XyuboA56SD6krYEY0wb0OA
2. YouTube (Video dan Kolom Komentar)
https://www.youtube.com/watch?v=Z0uRMHfuTYY
https://www.youtube.com/watch?v=XYYPsO_jYbw
3. Instagram
https://www.instagram.com/p/CKBrt_fjBFf/
4. Media
https://www.jawapos.com/entertainment/infotainment/10/11/2020/efek-covid-19-jkt48-terancam-bubar-jika-tidak-kurangi-member-dan-staf/
https://www.jawapos.com/entertainment/infotainment/11/11/2020/melody-agustus-stakeholder-sempat-100-persen-ingin-membubarkan-jkt48/
https://www.jawapos.com/entertainment/music-movie/12/01/2021/melody-kami-akan-fokus-membangun-lagi-jkt48-dari-awal/
https://www.jawapos.com/entertainment/music-movie/04/02/2021/restrukturisasi-membangun-lagi-jkt48-dari-awal-tanpa-sekat-tim/
5. Twitter (yang terlacak, banyak yang sudah terlewat tanpa jejak)
https://twitter.com/dhityoz/status/1349003305876414470
https://twitter.com/quincyarcher_/status/1349930629996056579
https://twitter.com/RezaArinanda/status/1357590169541509122

Selasa, 02 Februari 2021

JKT48 (LITERALLY) ONE! – Next Step Setelah Restrukturisasi

 


Seperti sebelumnya, Sesi #KembaliNgidol akan menyampaikan breaking news mengenai pengumuman yang disampaikan oleh manajemen JKT48, siapa lagi kalau bukan disampaikan oleh GM Theater JKT48, Melody Nurramdhani, pada video yang diunggah pada Selasa, 2 Februari 2021 pukul 13.00 WIB di kanal YouTube resmi JKT48, dan diikuti dengan pengumuman melalui website.

Berikut rangkuman dan opini penulis mengenai pengumuman siang ini.

 


1. Struktur JKT48 (Pembubaran Team dan Senshuuraku Setlist)

Setelah kelulusan 5 member yang dirayakan di konser Sol/Luna dan akan melaksanakan last show masing-masing pada bulan Februari ini, kemudian berlanjut “kelulusan” 26 member yang akan dirayakan pada konser kelulusan Thank You, for the Memories pada 28 Februari nanti. Jumlah member yang bertahan berjumlah 33 orang.

33 member yang melanjutkan kegiatan dengan JKT48 setelah ini akan dijadikan satu tim. Dengan demikian, sistem tim J, KIII, T, dan Academy akan dihilangkan. Bersamaan dengan bubarnya tim, posisi kapten untuk sementara tidak ada.

Oleh karena itu, setiap tim akan melaksanakan pertunjukan terakhir sekaligus senshuuraku setlist, yang juga akan menjadi pertunjukan kelulusan para member yang akan lulus dari tim tersebut.

Jadwal pertunjukan terakhir/senshuuraku:

  • Academy Class A “Pajama Drive” : 11 Maret 2021
  • Team T “Fly! Team T” : 12 Maret 2021
  • Team KIII “Cara Meminum Ramune” : 13 Maret 2021
  • Team J “Fajar Sang Idola” : 14 Maret 2021

2. Single Baru - Darashinai Aishikata

JKT48 akan merilis single baru yang berjudul Darashinai Aishikata (Cara Ceroboh untuk Mencinta). Single baru ini direncanakan akan rilis pada tanggal 16 Maret 2021.

3. Setlist baru Teater JKT48 beserta Jadwal

Setelah pertunjukan teater terakhir dari tiap tim, kami akan melaksanakan pertunjukan teater dengan susunan member baru. Setlistnya adalah:

  • Renai Kinshi Jourei – Aturan Anti Cinta. Shonichi: 20 Maret 2021
  • Seishun Girls – Gadis-Gadis Remaja. Shonichi: 27 Maret 2021
  • Seifuku no Me – Tunas di Balik Seragam. Shonichi: setelah Lebaran


Ada beberapa pandangan penulis menanggapi pengumuman ini. Soal JKT48 yang akhirnya benar-benar menjadi “ONE.”

Soal pembubaran tim, penulis sudah menduga jika akan ada pembubaran tim dan menjadi satu tim secara utuh. Dugaan ini menepis pandangan lain mengenai pemangkasan anggota di setiap tim atau pembubaran (kembali) tim T yang menyisakan tim J dan KIII. Penulis merasa “iba” jika melihat nasib tim T yang seperti de javu dengan mengalami pembubaran kembali di 2021 setelah pembubaran di akhir 2019 silam.

Di sisi lain, kembalinya setlist Seifuku no Me bagi penulis cukup mengejutkan. Walaupun konsep untuk menampilkan kembali setlist lama sudah menjadi salah satu dugaan konsep baru setelah restrukturisasi. Selain SnM, ada juga setlist Renai Kinshi Jourei dan Seishun Girls yang akan kembali ditampilkan. Penulis serasa kembali di masa-masa SMP-SMA saat setlist ini pernah ditampilkan. Sudah tua saya di fandom ini. Hehe.

Nasib Seifuku no Me di 2019 lalu terulang kembali di setlist Ramune no Nomikata. Baru saja melaksanakan shonichi di November 2020, kemudian harus selesai di Maret 2021 nanti. Setlist yang dinanti cukup lama, perjuangannya berat, namun sayang berumur pendek. Yang menjadi pertanyaan dengan kembali setlist lama ini adalah, apakah ini usaha mencegah fans yang berniat ingin pensiun? Mengingat setelah pengumuman restrukturisasi 11 Januari silam, banyak fans yang mengutarakan niatnya untuk pensi.

Kemudian tentang single baru. Jika melihat tanggal peluncuran single yang tidak lama lagi, sudah hampir mustahil jika akan diadakan sousenkyo. Pastilah mereka akan menggunakan skema pemilihan manajemen. Soal pemilihan lagu Darashinai Aishikata sebagai single berikutnya, ada beberapa hal yang perlu dipahami dari sudut pandang penulis.

Pertama, mengenai keberanian JOT dengan merilis single baru di tengah kondisi yang bisa dikatakan cukup berat. Pengeluaran untuk merilis single baru pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, pandangan penulis mengenai single baru ini adalah salah satu usaha dari manajemen untuk mengembalikan kepercayaan fans setelah melakukan blunder berulang kali, dimana yang terbesar adalah masalah restrukturisasi. Sebagaimana yang penulis baca dari postingan Instagram FaseBaru berikut.

Di sisi lain, pemilihan lagu ini menurut penulis juga jatuhnya seperti gambling. Menggunakan lagu undergirls dari single Sukinanda yang sebenarnya cukup enak untuk didengar dengan genre ala-ala progressive Jepang sekali. Single ini sendiri dirilis sudah cukup lawas, yakni pada tahun 2017. Sisi keberanian JOT yang penulis anggap gambling adalah memilih single yang tidak terlalu cocok untuk pendengar awam. Sangat kontras dengan Rapsodi yang lebih sesuai dengan pembawaan selera musik khas pasar Indonesia. Belum lagi lagu dengan pembawaan seperti ini terkesan kontradiktif dengan kejadian-kejadian internal sebelumnya yang "menyedihkan."

Impresi pertama ketika mendengar lagu ini, cukup banyak bagian rap yang mengingatkan pada lagu High Tension. Namun, karena lagu yang kurang pas untuk awam apakah akan membantu mendongkrak pendapatan dan engagement terhadap JKT48? Seharusnya sudah ada banyak pertimbangan dari JOT sendiri.

Dari pandangan penulis, JOT seringkali menunjukkan gocekan yang mengejutkan, termasuk pada pengumuman hari ini. Pertanyaan berikutnya, apakah JOT mulai merevisi Risk Management-nya? Dan apakah akan menjadi lebih baik setelah ini? Kita lihat saja perkembangan grup idola kita beserta kondisi negara ini.

Selasa, 12 Januari 2021

Keputusan Apapun Pasti Tidak Bisa Menyenangkan Semuanya - Tentang Restrukturisasi

Tulisan ini ditulis secara spontan, beberapa saat setelah pengumuman restrukturisasi yang mengejutkan di 11 Januari malam. Setelah pengumuman restrukturisasi yang dimulai dari pengumuman yang dilakukan oleh GM Teater JKT48, Melody Nurramdhani Laksani, melalui YouTube official JKT48 pada 10 November 2020 lalu. Berlanjut dengan batalnya debut generasi 10 pada 4 Desember 2020, dan hari ini pada 11 Januari 2021 ketakutan itu akhirnya terjadi.

Mengutip dari pernyataan di website resmi, bahwa restrukturisasi ini akan meluluskan para member yang akan berpisah dari grup ini dalam event “Upacara Kelulusan Khusus JKT48”. Event ini rencananya akan dilaksanakan pada akhir bulan Februari.


Beberapa nama yang akan “berpartisipasi” dalam momen kelulusan massal Februari 2021 nanti:

Team J :

Adriani Elizabeth, Amanina Afiqah, Diani Amalia Ramadhani, Gabriel Angelina, Nabila Fitriana, Riska Amelia Putri, Sania Julia

Team KIII :

Anastasya Narwastu, Fidly Immanda, Kandiya Rafa, Nurhayati, Rinanda Syahputri

Team T:

Aurel Mayori, Umega Maulana, Viona Fadrin

Academy Class A:

Caithlyn Gwyneth, Chalista Ellysia, Christabel Jocelyn, Cindy Nugroho, Febi Komaril, Febrina Diponegoro, Gabriella Stevany, Keisya Ramadhani, Nabila Gusmarlia, Putri Elzahra, Shinta Devi


Sebenarnya, jika mengamati linimasa media sosial terkait per-jeketi-an satu ini sudah terlihat beberapa kode yang dimunculkan sejak beberapa waktu sebelumnya. Spekulasi dimulai ketika GM Theater JKT48 mengumumkan akan ada sesuatu yang “spesial” dari konser Anniversary ke-9 dan Graduation Concert 5 member (Beby, Frieska, Nadila, Rona, dan Desy) Desember lalu. Spekulasi pengumuman “yang tak diharapkan” agak mereda setelah konser tersebut selesai. Namun, overthinking para fans belum berhenti sampai ketika JKT48 mengunggah foto pasca-konser Sol/Luna di akun resmi Instagram dan terdapat tulisan “Coming Soon in Januari 2021.” Spekulasi tentang apa yang terjadi di Januari 2021? Dugaan penulis, yang dimaksud Coming Soon adalah konten terkait konser Sol/Luna seperti DVD atau Photobook.

Di tahun 2021 pun kekhawatiran banyak orang masih belum berakhir. Dimulai dari cuitan para member Academy Class A pada 6 Januari yang kompak bernada perpisahan. Dan hal tersebut berlanjut pada pertunjukan “Pajama Drive” 9 Januari dimana pada perform lagu “Boku no Sakura (Bunga Sakuraku)” terlihat tangis para member yang pecah ketika menyanyikan lagu tersebut. Hingga puncaknya hari ini, ketika JOT resmi mengeluarkan pengumuman terkait restrukturisasi hari ini melalui website. Pecah seketika.

Penulis mencoba menganalisis terkait dengan pengumuman kelulusan ini. Jika melihat dari twit para member, kemungkinan JOT melakukan dua cara untuk “meluluskan” member. Pertama, penawaran untuk graduate. Artinya, memang ada beberapa member yang berniat untuk lulus dari dirinya sendiri. Semisal, Fidly yang mengatakan bahwa dia ingin melanjutkan karirnya di bidang e-sports dan Diani yang mengatakan ingin melanjutkan cita-citanya sebagai pramugari. Kemudian cara kedua dengan kelulusan sepihak yang dilakukan oleh manajemen. Hal tersebut bisa tercermin dari notes yang diunggah oleh beberapa member seperti Afiqah dan Tasya.





Apakah keputusan ini sudah tepat? Jika melihat situasi seperti ini memang harus tega. Menurut penulis, bisa survive di kondisi yang seperti ini saja sudah hebat. Sudah tahu sendiri bagaimana konsep bisnis JKT48 yang mengedepankan interaksi penggemar dan idola tiba-tiba harus terhalangi oleh pandemi yang entah sudah berapa lama melanda.

Ada beberapa twit yang penulis baca, menyayangkan beberapa member yang potensial turut menjadi “korban” restrukturisasi kali ini. Namun, menurut penulis kondisi semacam ini tidak bisa dipikirkan hanya untuk sekadar “ego” jangka panjang. Untuk bertahan jangka pendek saja tersengal-sengal, tidak heran jika JOT bisa jadi mempertahankan member-member senior yang dianggap lebih banyak menarik pendapatan.

Teruntuk manajemen (JOT), kalian hebat sudah bisa bertahan sampai sekarang. Bukan keinginan kita semua untuk terjadi seperti ini. Penulis yang mengamati JKT48 sejak lama pun merasakan bagaimana beratnya kondisi saat ini. Kita perlu realistis melihat kondisi yang sedang sulit seperti ini. Ini baru member, kita tidak tahu bagaimana skema pengurangan staf yang tidak bisa dilihat gamblang oleh fans. Harapannya sederhana, dengan restrukturisasi dan “reset” ini semoga bisa membawa pada kondisi yang lebih baik, dengan catatan bahwa pengelolaan harus baik dan dibarengi dengan inovasi-inovasi yang bisa menggaet fans baru atau “memulangkan” fans loyal yang sudah pensiun mungkin. Meskipun jujur, penulis kecewa dengan cara penyampaiannya yang terkesan "apa adanya." Minimal mungkin siaran live YouTube seperti pengumuman awal restrukturisasi. 

Dan kepada para fans. Sedih itu wajar, perlu beberapa waktu untuk bisa menerima kondisi yang tidak kita semua harapkan. Namun, dengan kondisi emosi yang masih belum stabil jangan terlalu gegabah mengambil keputusan untuk pensi. Penulis pikir itu hanyalah emosi sesaat dan membuat kita susah berpikir jernih. Jika memang oshi kalian terdampak, tak masalah untuk bersedih sejenak. Pikirkan kembali untuk mendukung tidak sebatas oshi, namun juga grup yang telah memberikan pengaruh besar untuk kehidupan kalian. Tentang oshi memang akan susah untuk move on, namun seiring perjalanan waktu kita akan menemui yang lebih baik.

Bagaimana dengan penulis? Tweet ini akan menjawabnya.